Bantuan untuk Turkiye Operasi Kemanusiaan Terbesar Indonesia ke Luar Negeri

- 25 Februari 2023, 18:04 WIB
Bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk korban gempa Turki tiba di Bandar Udara Adana Şakirpaşa, Turki, pada Rabu, 22 Februari 2023, tepat pukul 00.00 waktu setempat.
Bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk korban gempa Turki tiba di Bandar Udara Adana Şakirpaşa, Turki, pada Rabu, 22 Februari 2023, tepat pukul 00.00 waktu setempat. / Foto: BPMI Setpres./

INDOBALINEWS – Bantuan kemanusiaan untuk penanganan bencana gempa Turkiye merupakan operasi terbesar yang pernah dilakukan Pemerintah Indonesia dalam dukungan kemanusiaan internasional.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kemanusiaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat meninjau tim medis di Kota Hassa, Provinsi Hatay.

Muhadjir mengatakan, misi kemanusiaan untuk Turki ini adalah misi terbesar yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk membantu negara sahabat yang selama ini pernah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Persebaya Surabaya Dihantui Petaka Gol Bunuh Diri Dua Laga Beruntun, Ini Kata Aji Santoso

Bantuan tersebut berupa personel untuk upaya pencarian dan pertolongan serta medis, bahan makanan dan non-makanan maupun transportasi udara. 

“Dengan melibatkan lebih dari 250 personel, 5 pesawat kemanusiaan, dan ada 110 ton kargo, 50 kontener makanan siap saji, 1 rumah sakit lapangan dan 2 dapur umum yang melayani 24 jam sampai dengan saat ini,” ujar Muhadjir yang hadir bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. 

Baca Juga: AHY Payungi Surya Paloh, Begini Respon Waketum Demokrat Bali

Muhadjir menyampaikan, bantuan tersebut merupakan perhatian besar Indonesia kepada masyarakat dan Pemerintah Turkiye.

Ia berharap dukungan dari Indonesia ini dapat mengurangi penderitaan dan kepedihan warga Turkiye yang terdampak bencana gempa M7,8. 

“Kita juga ingin memberikan dukungan dan bantuan semaksimal mungkin untuk mengurangi penderitaan dan kepedihan saudara-saudara kita di Turkiye,” tambahnya.

Baca Juga: 3 Hari Aksi Serbuan Teritorial Korem 163 Wira Satya Percantik Kuta

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan bantuan berupa personel tersebut dari INASAR, yang telah selesai bertugas dan kembali ke Tanah Air, serta Emergency Medical Team (EMT).

Sedangkan transportasi udara, saat ini Pemerintah Indonesia masih mengoperasikan pesawat angkut berbadan lebar Hercules C-130 yang diminta oleh Pemerintah Turkiye sebagai alat transportasi logistik kemanusiaan 

Baca Juga: Polsek Mengwi Bekuk Residivis Pencuri Emas di Delod Bale Agung Mengwi

“INASAR, EMT dan angkutan logistik udara sampai sekarang masih beroperasi di sini dan masih bisa diperpanjang apabila diminta oleh Pemerintah Turkiye,” kata Muhadjir.

Pada kesempatan itu, Menko PMK juga mengungkapkan, Pemerintah dan rakyat Indonesia dapat merasakan betapa kepedihan yang dirasakan masyarakat Turkiye sebagaimana masyarakat Indonesia juga sering tertimpa bencana. 

“Ini yang menjadikan kita punya empati dan bisa merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara kita di Turki ini,” ujarnya.

Baca Juga: Viral! Bule Sejoli Bonceng Motor Saling Hadap-hadapan, Polisi Bakal Ultimatum

Di samping itu, bantuan kemanusiaan Indonesia ini merupakah bentuk hubungan erat antara Pemerintah Indonesia dan Turkiye. 

“Kita saling membantu. Pemerintah dan rakyat Turkiye selalu hadir ketika kita mengalami musibah,” tegas Muhadjir dalam pernyataan resmi BNPB.

Muhadjir mencontohkan ketika warga Aceh dan sekitarnya tertimpa bencana gempa dan tsunami pada 2004 dan warga Sulawesi Tengah pada 2018 lalu. Pemerintah Turkiye hadir terlebih dulu untuk membantu masyarakat Indonesia. 

Baca Juga: Nanda Widya Saraswati Dinobatkan Sebagai Puteri Indonesia Bali 2023 dalam Pagelaran Budaya Cinta Indonesia

“Di aceh ada kampung Turki, kampung yang dibangun masyarakat Turki,” imbuhnya. 

Menko PMK menegaskan kedua negara, Indonesia dan Turkiye, dapat saling bertukar pengalaman, khususnya dalam penanggulangan bencana.

Pada akhirnya, langkah tersebut dapat saling melengkapi sehingga masing-masing negara dapat lebih resiliensi dalam menghadapi setiap ancaman bencana di masa yang akan datang.  

Baca Juga: Ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo Mundur dari ASN

Hadir perwakilan otoritas setempat pada kunjungan di Rumah Sakit Lapangan Indonesia, di antaranya Gubernur Yozgat Mr. Ziya Polat serta pejabat dari badan penanggulangan bencana Turikye atau AFAD. ***

 

 

 

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x