Presiden Israel: Perlu Tetap Berada di Gaza Pasca Konflik, Biden Sebut itu Kesalahan Besar

- 16 November 2023, 18:56 WIB
Seorang pria berjalan di dalam lokasi rumah sakit Al Shifa selama pembantaian penjajah Israel di sekitar rumah sakit di Kota Gaza.
Seorang pria berjalan di dalam lokasi rumah sakit Al Shifa selama pembantaian penjajah Israel di sekitar rumah sakit di Kota Gaza. /Reuters/Ahmed El Mokhallalati/

Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas, namun belum mengajukan rencana untuk menentukan siapa yang akan memerintah Gaza setelah perang.

Menurut Netanyahu, Israel harus mempertahankan tanggung jawab keamanan keseluruhan di Gaza untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

Diketahui, fokus militer Israel tetap tertuju pada rumah sakit terbesar di Gaza, Al Shifa, di mana dikatakan Hamas menyimpan senjata dan menjalankan pusat komando di terowongan di bawah bangunan tersebut.

Pasukan Israel memaksa masuk ke rumah sakit Al Shifa pada Rabu dini hari dan menghabiskan hari itu untuk memperdalam pencarian mereka, kata militer. Sebuah video tentara menunjukkan senjata otomatis, granat, amunisi dan jaket antipeluru ditemukan dari sebuah bangunan yang dirahasiakan di dalam kompleks tersebut.

Baca Juga: Harga Minyak Turun, Produksi Minyak Amerika Tidak Bisa Naik Lagi?

“Pasukan terus melakukan penggeledahan di rumah sakit dengan cara yang tepat dan berdasarkan intelijen,” kata juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari pada konferensi pers.

Biden mengatakan Hamas melakukan kejahatan perang dengan menempatkan markas militernya di bawah rumah sakit. Dia mengatakan Israel masuk ke Al Shifa dengan pasukan bersenjata terbatas.

"Mereka diberitahu, kami membahas perlunya mereka sangat berhati-hati," kata Biden kepada wartawan pada hari Rabu.

Militer Israel tidak menyebutkan menemukan pintu masuk terowongan di Al Shifa. Sebelumnya disebutkan bahwa Hamas telah membangun jaringan terowongan di bawah rumah sakit. Hamas membantahnya dan menolak pernyataan terbaru militer.

“Pasukan pendudukan masih berbohong karena mereka membawa sejumlah senjata, pakaian dan peralatan dan menempatkannya di rumah sakit dengan cara yang memalukan,” kata anggota senior Hamas yang berbasis di Qatar, Ezzat El Rashq.

Halaman:

Editor: Wildan Heri Kusuma

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah