Harga Minyak Turun, Produksi Minyak Amerika Tidak Bisa Naik Lagi?

- 15 November 2023, 21:17 WIB
Ilustrasi harga minyak dunia
Ilustrasi harga minyak dunia /Pexels/

INDOBALINEWS – Harga minyak mengalami penurunan pada hari Rabu 15 November 2023 yang dipengaruhi oleh indikasi bahwa Amerika Serikat, produsen minyak mentah terbesar di dunia, mungkin telah mencapai puncak produksi. Hal ini mengimbangi sinyal positif permintaan minyak dari China, negara konsumen terbesar.

Harga minyak pada Brent mengalami penurunan sebesar 29 sen, mencapai $82,18 per barel pada pukul 12.07 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun sebesar 32 sen menjadi $77,94.

Ilustrasi penurunan harga minyak.
Ilustrasi penurunan harga minyak. Dok markets.businessinsider

Baca Juga: Transfer Pemain Liga 1: Selamat Datang, Persita Tangerang Resmi Perkenalkan Mohcine Hassan

Meskipun terdapat tanda-tanda membanggakan bagi ekonomi terbesar kedua di dunia, di mana aktivitas ekonomi China meningkat pada bulan Oktober, dengan pertumbuhan produksi industri yang lebih cepat dan pertumbuhan penjualan ritel yang melampaui ekspektasi, dampaknya terhadap harga minyak tetap terbatas.

Badan Energi Internasional, sejalan dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) dan sekutunya, meningkatkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak untuk tahun ini. Pemandangan optimis ini bertahan meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di banyak negara besar.

Baca Juga: 2 Jambret yang Sasar Belasan Turis Asing di Kuta Ditembak, Korban Rugi Sekitar Rp60 Juta

John Evans, seorang analis di pialang minyak PVM, mencatat, "Dengan China menjadi kambing hitam untuk sebagian besar kurangnya permintaan industri dunia, cahaya kecil ini seharusnya membantu kemajuan minyak, tetapi sikap skeptis sejauh ini masih mendominasi."

Beberapa kemungkinan penyebab turunnya harga minyak dirangkum sebagai berikut.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x