Carbon Capture, Kunci Penanganan Krisis Iklim Global

- 23 November 2023, 13:22 WIB
Ilustrasi emisi, Pixabay/geralt
Ilustrasi emisi, Pixabay/geralt /Pixabay/geralt/PRMN

INDOBALINEWS – Carbon Capture and Storage (CCS) telah menjelma sebagai pilar utama dalam mengatasi perubahan iklim, memberikan jalan untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dan meminimalkan dampaknya pada ekosistem.

Teknologi inovatif ini fokus pada menangkap CO2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil sebelum mencapai atmosfer, menghadirkan solusi krusial di era pemanasan global.

Baca Juga: Kerjasama Energi dan Iklim, Australia Hibbahkan 200 Juta Dolar AS ke Indonesia

Cara kerja CCS

CCS beroperasi dengan cara yang canggih, yaitu menyimpan sekitar 45 juta ton CO2 setiap tahun, setara dengan mengurangi emisi 10 juta mobil penumpang. Penangkapan CO2 terjadi di pusat-pusat emisi besar seperti pembangkit listrik dan fasilitas industri. Saat ini, metode cair dominan digunakan untuk mengekstraksi CO2 sebelum dirilis ke atmosfer, tetapi penelitian terus menggali alternatif yang lebih efektif.

CO2 yang berhasil ditangkap dikompres menjadi bentuk cair dan dipindahkan ke lokasi penyimpanan, biasanya melalui pipa. Meskipun pengangkutan melalui kapal lebih mahal, Eropa dan Jepang tengah mengeksplorasi opsi ini. Setelah sampai di tempat penyimpanan, CO2 disuntikkan ke sumur-sumur di formasi geologi, seperti cadangan minyak dan gas tidak terpakai, serta formasi air asin yang tak bisa dimanfaatkan.

Baca Juga: Edhy Prabowo : Tanam Terumbu Karang Bangun Iklim Sejuk di Indonesia

Prospek masa depan

Pemanfaatan CO2 yang berhasil ditangkap merupakan langkah lanjutan terhadap penanganan iklim. Meskipun peningkatan pemulihan minyak (EOR) mendominasi, alternatif seperti produksi bahan kimia dan bahan bakar mendapat perhatian. Tantangannya adalah memastikan ketersediaan energi bebas karbon untuk menjadikannya lebih ekonomis.

Halaman:

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x