Israel Klaim Pejuang Hamas Sembunyi di Pemukiman Warga Sipil

- 20 Desember 2023, 08:35 WIB
Warga sipil korban Perang Gaza.  Israel Kembali Menggempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza
Warga sipil korban Perang Gaza. Israel Kembali Menggempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza /JG/Dwi Ayu/IG @omerensar

Seorang pejabat, seorang penasihat hukum militer, mengatakan angkatan udara melakukan "ribuan serangan dan seringkali serangan yang memerlukan senjata berat" untuk menerobos jaringan terowongan bawah tanah Hamas.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan kepada para pemimpin Israel dalam kunjungannya pada hari Senin 18 Desember 2023 bahwa melindungi warga sipil di Gaza adalah “kewajiban moral dan keharusan strategis”, dan memperingatkan bahwa kekerasan yang berlebihan akan menimbulkan kebencian yang akan menguntungkan Hamas dan membuat hidup berdampingan secara damai menjadi lebih sulit dalam jangka panjang. ketentuan.

LEBIH DARI 90% PENDUDUK TANPA RUMAH

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan lebih dari 60% infrastruktur Gaza hancur atau rusak, dan lebih dari 90% dari 2,3 juta penduduknya terpaksa mengungsi.

Dalam perang darat, di mana Israel telah kehilangan 132 tentara, tank-tank maju lebih jauh ke kota selatan Khan Younis dan menembaki area pasar namun mendapat perlawanan sengit, kata warga.

Ribuan pejuang Hamas, yang bermarkas di terowongan, melancarkan perang gerilya melawan pasukan Israel.

Baca Juga: IKN Diyakini Bisa Menjadi Pusat Pertumbuhan Investasi dan Berkontribusi Bagi Kesejahteraan Warga Lokal

“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) terus beroperasi melawan infrastruktur dan operasi teroris Hamas di Jalur Gaza,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

Presiden Israel Isaac Herzog mengisyaratkan kesiapan negaranya pada hari Selasa untuk memasuki “jeda kemanusiaan” yang dimediasi asing dalam upaya memulihkan lebih banyak sandera yang ditahan oleh Hamas dan memungkinkan lebih banyak bantuan untuk mencapai Gaza yang terkepung.

Gencatan senjata pada akhir November yang dimediasi oleh diplomat Qatar dan AS berlangsung selama seminggu sebelum gagal dan menghasilkan pembebasan 110 sandera oleh Hamas dengan imbalan 240 wanita dan anak-anak Palestina dari penjara Israel.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah