Israel Klaim Pejuang Hamas Sembunyi di Pemukiman Warga Sipil

- 20 Desember 2023, 08:35 WIB
Warga sipil korban Perang Gaza.  Israel Kembali Menggempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza
Warga sipil korban Perang Gaza. Israel Kembali Menggempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza /JG/Dwi Ayu/IG @omerensar

Basem Naem, seorang pejabat senior Hamas yang berbasis di luar Gaza, mengesampingkan negosiasi lebih lanjut mengenai pertukaran tahanan sementara perang terus berlanjut, namun mengatakan Hamas terbuka terhadap inisiatif apa pun untuk mengakhirinya dan memberikan bantuan kepada warga Palestina di Gaza.

Baca Juga: 29 Pemain Dipanggil STY ke Timnas Piala Asia, Agendakan 3 Kali Uji Coba di Turki dan Qatar

Gencatan senjata pada akhir November yang dimediasi oleh diplomat Qatar dan AS berlangsung selama seminggu sebelum gagal dan menghasilkan pembebasan 110 sandera oleh Hamas dengan imbalan 240 wanita dan anak-anak Palestina dari penjara Israel.

Basem Naem, seorang pejabat senior Hamas yang berbasis di luar Gaza, mengesampingkan negosiasi lebih lanjut mengenai pertukaran tahanan sementara perang terus berlanjut, namun mengatakan Hamas terbuka terhadap inisiatif apa pun untuk mengakhirinya dan memberikan bantuan kepada warga Palestina di Gaza.

Sebuah sumber yang mengetahui upaya diplomatik mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa perdana menteri Qatar dan kepala badan intelijen AS dan Israel telah mengadakan pembicaraan “positif” di Warsawa, Polandia untuk mencari cara menghidupkan kembali negosiasi. Namun kesepakatan tidak diharapkan terjadi dalam waktu dekat, sumber itu menambahkan.

Baca Juga: Mengenaskan, Turis Belanda Meninggal di Tempat usai Tabrak Truk yang Hendak Berbelok

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Selasa bahwa 19.667 warga Palestina telah tewas dan 52.586 luka-luka sejak 7 Oktober.

Para pejabat PBB menyuarakan kemarahan atas penderitaan rumah sakit di Gaza, yang kekurangan pasokan dan keamanan.

“Saya sangat marah karena anak-anak yang baru pulih dari amputasi di rumah sakit kemudian dibunuh di rumah sakit tersebut,” kata James Elder, juru bicara badan anak-anak PBB UNICEF, dan mengatakan bahwa Rumah Sakit Nasser, rumah sakit operasional terbesar yang tersisa di wilayah kantong tersebut, telah dibom. dua kali dalam 48 jam terakhir.
Salah satu korban tewas di bangsal anak adalah seorang anak berusia 13 tahun yang diamputasi bernama Dina yang selamat dari serangan di rumahnya yang menewaskan keluarganya.***

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah