Lembaran Es Antartika Mencair, Titik Kritis Baru Ditemukan

- 28 Juni 2024, 21:57 WIB
Ilustrasi Antartika.
Ilustrasi Antartika. /Unsplash/Paul Carroll

Baca Juga: Tersandung Skandal Aniaya Pacar Hingga Keguguran, Toru Furuya Pengisi Suara Sabo di 'One Piece' Mundur

“Lapisan es sangat sensitif terhadap pencairan di zona pengambilan mereka. Kami menemukan bahwa pencairan zona landasan menampilkan perilaku ‘seperti titik kritis', di mana perubahan kecil dalam suhu laut dapat menyebabkan peningkatan besar dalam pencairan zona landasan, yang akan menyebabkan perubahan besar dalam aliran es di atasnya,” jelas Bradley.

Titik kritis ini terjadi karena lingkaran umpan balik. Saat air hangat mencairkan es di zona pengambilan, ini menciptakan rongga baru.

Rongga-rongga ini memungkinkan lebih banyak air hangat masuk, menyebabkan pencairan lebih lanjut dan rongga yang lebih besar. Proses ini berkembang dan peningkatan suhu yang kecil sekalipun berpotensi menyebabkan perubahan dramatis dalam tingkat pencairan.

Baca Juga: 5 Tahun ke Depan, Kemenkes targetkan 239 Kabupaten se Indonesia Uji Coba nyamuk Wolbachia

Mungkin yang paling mengkhawatirkan adalah bahwa proses yang baru ditemukan ini saat ini tidak diperhitungkan dalam model yang digunakan oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) dan organisasi penelitian iklim terkemuka lainnya.

Kelalaian ini mungkin menjelaskan mengapa lapisan es di Antartika dan Greenland tampaknya menyusut lebih cepat dari yang diharapkan. Bradley dan timnya tengah berusaha untuk memasukkan temuan ini ke dalam model yang ada.

“Ini adalah fisika yang hilang, yang tidak ada dalam model lapisan es kami. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk mensimulasikan pencairan di bawah es yang diambil, yang kami pikir sedang terjadi. Kami sedang bekerja untuk memasukkannya ke dalam model kami sekarang,” tandasnya.***

Baca Juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem di Bali, BPBD Salurkan Bantuan Peralatan Kebencanaan

Baca Juga: Erick Thohir: Bola Itu Bulat, Jangan Kasih Kendor, Ajak Meniru Jejak Austria dan Georgia

Halaman:

Editor: Ronatal Siahaan

Sumber: earth.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah