“Kita harus memberikan kesempatan kepada setiap orang yang ingin berintegrasi untuk berintegrasi, tetapi pada saat yang sama kita harus menjelaskan bahwa nilai-nilai dasar kita tidak dapat dinegosiasikan,” katanya.
Baca Juga: Speedboat Tenggelam, Tim Kampanye Yang Hilang Belum Ditemukan
Serangan di Wina, menyusul serangan mematikan baru-baru ini oleh penyerang Islamis tunggal di Nice dan Paris. Saat itu banyak Muslim yang marah dengan publikasi karikatur satir Nabi Muhammad di Prancis yang sangat sekuler.
Di Paris, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Kedutaan Besar Austria untuk menulis pesan belasungkawa dalam bahasa Jerman yang berbunyi: "Dalam suka dan duka, kita akan tetap bersatu."
Baik Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara dengan Kurz untuk menawarkan dukungan mereka saat ekspresi solidaritas mengalir dari seluruh dunia.
Baca Juga: Tersangka Bertambah dan Diancam Lima Tahun Penjara, Pengendara Moge Yang Aniaya Prajurit TNI
ISIS mengklaim bertanggung jawab pada hari Selasa atas serangan itu tanpa memberikan bukti, Kantor Berita Amaq kelompok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Kanselir Kurz, seorang konservatif yang mengambil garis keras tentang imigrasi, berkata: "Ini bukan konflik antara Kristen dan Muslim atau antara Austria dan migran ... Tidak, ini adalah pertarungan antara ... peradaban dan barbarisme."
Baca Juga: Demo Depan Kedubes Perancis oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212, Disusupi Pelajar Bawa Pistol Mainan