Pilpres AS, Seorang Guru Ingin Putrinya yang Lahir Saat Trump Terpilih Jadi Saksi Trump Turun Tahta

- 7 November 2020, 09:34 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump.*
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump.* /pixabay

Mereka mengenakan seragam berupa topi bisbol merah "Make America Great Again", beberapa orang berlutut saat memanjatkan doa. Gary Smith, 69, seorang perawat, datang dari Casco, Michigan, untuk menghadiri demonstrasi di luar pusat penghitungan Detroit.

"Ada banyak suara palsu yang telah dihitung," kata Smith, menggemakan klaim tak berdasar dalam pernyataan Trump di Gedung Putih pada Kamis malam. Smith mengatakan dia berharap bahwa sebagian besar surat suara yang masuk melalui pos akan dianggap ilegal. "Kami akan melanjutkan gugatan, protes, siapa tahu, mungkin pembangkangan sipil," katanya.

Baca Juga: Diduga Korupsi Dana Bantuan, Seorang Kelian Diamankan Polres Badung Bali

Studi telah menemukan surat suara yang tidak sah menjadi semakin langka dalam sistem yang dikontrol negara sangat terdesentralisasi yang digunakan dalam pemilihan AS, yang melibatkan pejabat pemilihan Demokrat dan Republik dan pengamat penghitungan suara dari kedua partai.

Baca Juga: Jenazah Terdampar di Petitenget Bali, Diduga Pemilik Motor yang 2 Hari Terparkir

Di Arizona, negara bagian lain yang diperebutkan dengan ketat, pendukung Trump dan Biden secara singkat bentrok di luar Departemen Pemilihan Maricopa County di Phoenix semalam. Kerumunan yang semakin meningkat dari beberapa ratus pendukung Trump kembali ke pusat penghitungan di Phoenix dari sekitar Maricopa County pada Jumat pagi, di mana sekitar 142.000 surat suara masih harus dihitung.(***)

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah