Self Love Day 13 Februari: Cintai Dirimu Sendiri Sebelum Mencintai Orang Lain, Berakar dari Filsuf Aristoteles

13 Februari 2024, 20:42 WIB
Ilustrasi cinta. Ada peringatan Self Love Day 13 Februari jelang Valentine Day. Ini Sejarah dan maknanya. /Pixabay/Ylanite Koppens

INDOBALINEWS - Tak seperti Hari Valentine atau Valentine Day yang dirayakan gegap gempita oleh umat pengagung cinta seluruh dunia, lengkap dengan simbol simbol cinta berwarna pink atau merah muda. 

Secara harafiah memang Hari Valentine dirayakan untuk mengungkapkan rasa cinta kepada seseorang yang sangat kita kasihi, sebagian besar adalah pasangan atau orang dalam lingkungan terdekat.

Namun, ada rasa cinta yang harusnya juga dirayakan sebegitu gegap gempitanya seperti juga Valentine Day, yaitu Self Love Day. Kenapa ini jadi penting? Logikanya, bagaimana seseorang bisa mencintai dengan tulus tanpa pamrih orang di luar dirinya jika diri sendiri saja kekurangan cinta dari dirinya sendiri?

Baca Juga: FC Copenhagen vs Manchester City, Babak 16 Besar Liga Champions, Tayang Jam Berapa dan Live di TV Mana?

Self Love Day atau Hari Cinta Diri diperingati tiap tanggal 13 Februari. Ini merupakan perayaan tahunan untuk mengapresiasi dan memahami pentingnya cinta diri. Mencintai diri sendiri adalah salah satu bentuk cinta yang paling kuat.

Sejumlah literatur seperti drlogy, nationaltoday dan huffpost pernah menuliskan Self Love Day digaungkan kali pertama tahun 2008 oleh Christine Arylo, seorang penulis buku terlaris & pendiri gerakan cinta diri internasional.

Ia memilih untuk mengabdikan hidupnya untuk menciptakan realitas baru bagi perempuan dan anak perempuan yang didasarkan pada cinta diri dan kekuatan feminin sejati, bukannya pengejaran tanpa henti untuk melakukan, menjadi, dan memiliki segalanya.

Baca Juga: Serba Serbi Pemilu di Daerah: Ada TPS Bernuansa Valentine di Peguyangan Denpasar Bali

Self Love Day juga digagas Christine Arylo untuk menyadari kekuatan mencintai diri sendiri sebelum perayaan Hari Vaentine pada 14 Februari. Satu hari sebelum Hari Valentine, hari  yang dapat membantu kita menyadari kekuatan cinta diri dan betapa berbedanya pandangan Anda setelah kita menyadarinya.

Sebab biasanya, di Hari Valentine orang yang secara fisik jomblo atau bisa juga orang berpasangan tapi secara psikhis merasa jomblo dan kesepian, pasti sedih karena menjadi feeling lonely.

Melihat orang lain yang berpasangan bahagia menikmati segala sesuatu di sekitar mereka dapat merusak kepercayaan diri seseorang. Namun begitu kita memahami kekuatan cinta diri, kita dapat melanjutkan dengan keyakinan bahwa kita akan selalu dicintai apa adanya oleh orang yang tepat.

Baca Juga: RB Leipzig vs Real Madrid, Babak 16 Besar Liga Champions, Tayang Jam Berapa dan Live di TV Mana?

Para pendukung cinta diri percaya bahwa hal itu dapat memperkuat perasaan dicintai seseorang. Self Love Day dirayakan agar orang-orang menjadi cukup kuat untuk mencintai dirinya sendiri keesokan harinya dan tidak membutuhkan pasangan romantis pada tanggal 14 Februari.

Hari Cinta Diri adalah tentang memahami kekuatan cinta diri dan dampak positifnya terhadap kehidupan kita. Ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian kita. Ini juga dapat membantu kita menganalisis situasi dengan tenang dan bereaksi ebih positif tanpa khawatir tentang apa yang mungkin dipikirkan orang lain.

Namun jika merunut dari akar sejarah tentang konsep mencintai diri sendiri ternyata jauh sebelum konsep Christine Aryo, di Yunani kuno pun konsep self love telah kuat melekat pada sejumlah orang, utamanya dipopulerkan oleh dedengkotnya Filsuf Dunia, Aristoteles.

Baca Juga: Anak Anda Kurang Empati pada Orang Tua? Mari Introspeksi Diri, Begini Kata Ustad Adi Hidayat

Menurut Aristoteles yang hidup dari 384 SM — 322 SM, cinta diri dianggap sebagai salah satu dari enam jenis cinta yang utama.  Kemudian konsep cinta diri ini pada masa yang lebih modern juga kembali diangkat seorang filsuf bernama St Agusinus yang hidup pada 354 M - 530 M.

Agustinus yang notabene adalah juga seorang pengikut Aristoteles, membahas cinta diri dan bahkan mengatakan bahwa orang tak perlu sombong, sebab bisa dibilang rasa sombong adalah dosa besar dan kesombongan adalah penyimpangan dari cinta diri yang sederhana.

Baca Juga: Viral Mayted Bopong Cewek Pingsan, Bikin 'Cegil Murka'

Berlanjut di tahun 1677, Baruch Spinoza, Filsuf Belanda juga mengorek lebih jauh tentang konsep cinta diri. Ia menganggap cinta diri sebagai pelestarian diri dan menyebutnya sebagai kebajikan tertinggi.  Dan barulah di tahun 2008, Christine Arylo memulai Hari Cinta Diri yang pertama. ***

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler