Menggapai Berkah: 3 Amalan dan Keutamaannya di Bulan Ramadhan

- 12 Maret 2024, 18:05 WIB
Ilustrasi Bulan Ramadhan 1445 H
Ilustrasi Bulan Ramadhan 1445 H /Pexels/

INDOBALINEWS - Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan, telah tiba lagi. Bagi umat Islam, bulan ini adalah momen istimewa di mana ketaqwaan ditingkatkan, ibadah dipanjatkan, dan ampunan dari Allah SWT diraih dengan lebih dekat.

Sebagai bagian dari ibadah, terdapat amalan-amalan utama yang dianjurkan untuk dilakukan selama bulan Ramadhan. Salah satu amalan yang menjadi kewajiban adalah puasa, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah ayat 183, puasa adalah kewajiban yang ditetapkan bagi umat Islam agar dapat mencapai ketakwaan.

Artikel yang disajikan memberikan penjelasan tentang hukum dan keutamaan puasa, serta bagaimana amalan ini dijalankan berdasarkan petunjuk Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW. Selain itu, pembaca juga diberikan pemahaman tentang beberapa hal yang diperbolehkan saat dalam keadaan haid, mengingat pentingnya pengetahuan ini dalam menjalankan ibadah dengan baik.

Baca Juga: Keutamaan Baca Alquran di Ramadhan: Link Murottal Alquran 30 Juz, Tanpa Harus Download, Tinggal Play (Juz 4)

Namun, puasa bukanlah satu-satunya ibadah yang ditekankan pada bulan Ramadhan. Sholat Tarawih dan zakat fitrah juga menjadi amalan utama yang dianjurkan dalam bulan suci ini. Melalui pelaksanaan sholat Tarawih, umat Islam diberikan kesempatan untuk mendapatkan pahala yang besar, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Begitu juga dengan zakat fitrah yang diwajibkan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, dan merupakan salah satu bagian penting dari ibadah di bulan Ramadhan.

1. Puasa
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 183:
"يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ"
(Yaa ayyuha alladzina aamanuu kutiba 'alaykumu asy-syiamu kamaa kutiba 'alaa alladzina min qablikum la'allakum tattaquun).

Penjelasan mengenai makna puasa, yang disebut sebagai "الصِّيَامُ" (ash-shiyam), diberikan oleh Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, Al-Qur’an al-Azhim, di mana puasa ini dianggap sebagai suatu ibadah. Kewajiban berpuasa sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut ditujukan kepada orang-orang yang beriman. Selain Al-Quran, kewajiban berpuasa juga dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Umar, yang mengisahkan tentang puasa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW pada hari Asyura dan kemudian diwajibkan puasa Ramadhan, sehingga puasa pada hari Asyura ditinggalkan. Abdullah bin 'Umar hanya melaksanakan puasa hari Asyura jika bertepatan dengan hari-hari puasa yang biasa dilakukannya.

Baca Juga: Liga 1: Curhat Thomas Doll Beratnya Latih Persija Jakarta, Jadi Tim dengan Jumlah Kesalahan Terbanyak 

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x