'Lumrah, Perbedaan Awal Ramadhan Bukti Kekayaan dan Dinamika Pemahaman Ilmu Falak dan Hisab'

- 11 Maret 2024, 09:43 WIB
Ilustrasi Bulan Ramadhan/IG/@Freepik
Ilustrasi Bulan Ramadhan/IG/@Freepik /

INDOBALINEWS - Awal Ramadhan tahun ini pemerintah menetapkan pada Selasa 12 Maret 2024, begitu pun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang menetapkan awal puasa sama dengan pemerintah.

Sementara Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang berpedoman pada kriteria Wujudul Hilal menetapkan awal Ramadhan jatuh pada Senin 11 Maret 2024.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan merupakan hal yang lumrah dan tetap harus saling menghormati serta menjunjung nilai toleransi.

Baca Juga: Download Jadwal Imsakiyah Denpasar Ramadhan 2024 Resolusi Tinggi, Lengkap dengan Jadwal Azan Magrib

"Ada beberapa perbedaan dan itu lumrah saja. Namun kita harus tetap saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi sehingga tercipta suasana yang kondusif," ujar Menag di Jakarta, Minggu 10 Maret 2024 dilansir dari Antara.

Lebih lanjut  Menag juga mengajak umat Islam untuk menjadikan momentum Ramadhan ini untuk saling mengintrospeksi diri sendiri, memperbanyak ibadah, dan kembali bergandengan tangan pascakontestasi politik.

"Perjuangan politik, biarkan berlalu, mari kita berjuang meraih fitri," katanya.

Baca Juga: Dilarang Pakai Sound System di Malam Pengerupukan, Polsek Denbar Bersama Inkait Hentikan Kegiatan House Music

Senada dengan Menag, Ketua MUI Abdullah Zaidi mengajak agar saling menghormati akan perbedaan penentuan awal Ramadhan. Masyarakat tak perlu membesar-besarkan masalah ini, justru harus menjadi perekat persaudaraan dan persatuan.

"Yang terpenting tingkatkan kesalehan kita, dengan kepedulian sosial kita kepada saudara-saudara kita yang memerlukan uluran tangan kita," katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi VIII RI Ashabul Kahfi mengatakan perbedaan penentuan awal Ramadhan menunjukkan kekayaan dan dinamika dalam pemahaman terhadap ilmu falak dan metode hisab yang digunakan.

Baca Juga: Polisi Periksa Saksi Terkait Kasus Bunuh Diri Sekeluarga di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara

"Sidang isbat momen penting bagi kita untuk bersama-sama menentukan awal bulan Ramadhan. Ini waktu di mana kita dituntut memperhatikan perbedaan pendapat yang ada sambil tetap mempertahankan semangat persatuan dan persaudaraan," kata dia.

Menurutnya, Ramadhan bukan hanya tentang menentukan tanggal, tetapi mempersiapkan diri untuk bulan penuh berkah dalam meningkatkan takwa, kesabaran, dan keikhlasan.

Baca Juga: Pemkot Denpasar Siap Gelar Uji Sertifikasi Kompetensi Pekerja Pariwisata, Ini Manfaatnya

"Semangat Ramadhan harus tetap hidup tidak peduli tanggal dimulainya. Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk terus berdialog dan berdiskusi demi mencapai pemahaman bersama yang akan membawa kita pada persatuan dan kebersamaan umat Islam," katanya.***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x