"Sekolah yang sudah mendapatkan SPAB diharapkan dapat mentransfer ilmu ke orang terdekat dan sekolah lainnya. Simulasi tentang siaga bencana juga perlu dilakukan secara berkala dan dapat menjadi program tetap sekolah" ujar Johny.
Baca Juga: Mahasiswi Bunuh Diri Lompat Dari Lantai 4, Sempat Tanya Kalau Jatuh Apa Bisa Meninggal...
Kemudian ia menambahkan, maksud dan tujuan dari kegiatan ini ialah untuk melihat proses program SPAB dan mengajak daerah untuk melanjutkan komitmen ini untuk menuju masyarakat tangguh menghadapi bencana.
“kegiatan ini bermanfaat untuk melihat sejauh mana perkembangan pelaksanaan SPAB di Jembrana, mengidentifikasi tantangan dan hambatan program dan untuk berkomitmen melanjutkan program ini,” tambahnya.
Baca Juga: Lebih Dulu Dari Amerika, Film 'Wonder Woman 1984' Sudah Tayang di Bioskop Indonesia Termasuk Bali
Monitoring dan Evaluasi SPAB di Kab. Jembrana ini berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 16 - 17 Desember 2020. Dihadiri oleh BNPB, Fasilitator Nasional, Dinas Pendidikan dan perwakilan Pramuka.
Satuan Pendidikan Aman Bencana merupakan salah satu pilar dari pengurangan risiko bencana, pada tahun 2020 ini telah dilaksanakan di beberapa lokasi. Yaitu Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh, Kota Pasaman Provinsi Sumatera Barat, Kota Bukit Tinggi Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
Baca Juga: 23 Tersangka Teroris Jaringan JI Dipindah ke Jakarta, Ada Pentolan Teroris Bom Bali I
Kabupaten lain juga yaitu Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung, Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur, Kota Ambon Provinsi Maluku dan Kabupaten Jembrana Provinsi Bali.(***)