Merasa Terlalu Diawasi Bos di Perusahaan? Mungkin Anda Sedang Mengalami Micromanagement

- 19 April 2024, 11:36 WIB
Ilustrasi pekerja.
Ilustrasi pekerja. /


INDOBALINEWS – Bekerja dengan bos yang terlalu mengekang memang bukanlah hal yang menyenangkan. Jika apa yang dilakukan oleh bos kamu membuat pekerjaanmu dan kamu merasa tertekan di perusahaan, mungkin ini penyebabnya.

Pengertian
Micromanagement adalah gaya manajemen dimana seorang manajer secara berlebihan mengawasi atau mengontrol pekerjaan karyawan. Manajer yang melakukan micromanagement sering kali terlibat secara mendalam dalam pekerjaan karyawan dan sering kali memberikan detail dan instruksi yang berlebihan untuk memastikan tugas selesai dengan cara tertentu.

Hal ini juga termasuk ketika karyawan diminta untuk melakukan inisiatif, tanggung jawab, dan kerja keras yang lebih namun, harus melalui atau diketahui manager.

Micromanagement sendiri dapat menyebabkan berbagai dampak negatif. Dampak negatif yang pertama dirasakan adalah penurunan performa karyawan. Dimana secara langsung memang berdampak pada psikologis karyawan di kantor seperti menurunnya moral, menghambat pertumbuhan, dan meningkatkan stress.

Baca Juga: Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia Selangkah Lagi Lolos ke Perempat Final

Untuk jangka waktu yang lebih panjang, tugas yang didelegasikan kepada karyawan ini akan menurun kualitasnya.

Ciri-Ciri Micromanagement
Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum dari micromanagement:

1. Kontrol Berlebihan:
Manajer sering kali memantau setiap detail pekerjaan karyawan, bahkan hingga hal-hal kecil sekalipun. Bukan berarti manager tidak boleh melihat secara detail pekerjaan karyawan, namun, lebih baik untuk tidak memberatkan kesalahan detail yang dilakukan.

2. Tidak Percaya:
Manajer tidak percaya pada kemampuan karyawan untuk menyelesaikan tugas mereka dengan baik dan efisien. Saat mendelegasikan tugas, kadang sebagai bos merasakan ada yang kurang sesuai. Kemudian, karena sangat mandiri, menyelesaikan tugas sendiri atau mendelegasikan tugasnya kepada staff lain. Hal ini terlalu membawa dampak negative pada karyawan.

3. Komunikasi Satu Arah:
Manajer memberikan instruksi yang detail dan spesifik, tetapi jarang menerima masukan dari karyawan. Memang sebagai manager, harus memberikan arahan kepada bawahannya untuk menciptakan kolaborasi yang baik di perusahaan. Dengan memimpin bawahan menuju tujuan dan visi yang sama, pekerjaan di perusahaan bisa menjadi lebih baik terselesaikan.

Baca Juga: 10 Lagu di Album Baru Billie Ellish Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'

Cara Mengatasi Micromanagement
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi micromanagement.

1. Komunikasi: Bicarakan perasaan dan kekhawatiran Anda dengan manajer Anda. Jelaskan bagaimana micromanagement mempengaruhi Anda dan pekerjaan Anda.

2. Buat Batasan: Tetapkan batasan tentang apa yang Anda anggap sebagai intervensi yang berlebihan.

3. Tunjukkan Kompetensi Anda: Tunjukkan kepada manajer Anda bahwa Anda mampu dan dapat dipercaya untuk menyelesaikan tugas Anda.

Baca Juga: Dampak Erupsi Gunung Riung, Peralatan Seismik untuk Rekam Aktivitas Vulkanik Rusak

Namun, jika micromanagement yang dilakukan oleh atasan sudah terlalu berlebihan dan sangat membuat pertumbuhan Anda terhambat, ada baiknya untuk menyiapkan surat resign.

Terkadang lingkungan yang terlalu baik, menghambat Anda untuk tumbuh. Terkadang pula lingkungan yang beracun dapat membuat Anda tahan dari racun dan semakin kuat. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah