Update Terkini : TNI AL Bentuk 2 Posko SAR Keberadaan KRI Nanggala 402, di Bali dan Banyuwangi

25 April 2021, 08:51 WIB
Prajurit TNI AL menyiapkan posko terkait operasi pencarian KRI Nanggala 402 di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (23/4/2021). Posko tersebut disiapkan untuk mendukung operasi pencarian KRI Nanggala 402. /FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO

INDOBALINEWS - Proses pencarian KRI Nanggala 402 yang kemarin sudah dinyatakan masuk dalam tahap subsunk atau tenggelam, masih terus dilakukan dan hari ini memasuki hari kelima pencarian Minggu 25 April 2021.

TNI memakai dua Pos Komando (Posko) dalam kegiatan pencarian dan pertolongan atau Search and Rescue (SAR) keberadaan Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak saat latihan dalam uji coba penembakan torpedo di perairan Bali Rabu 21 April 2021 lalu.

Dua Posko SAR tersebut berada di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung Bali dan satu Posko memakai Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi.

Baca Juga: 72 Jam Berlalu KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam di Kedalaman Sekitar 850 Meter

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M, saat mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P, dalam konferensi pers di Badung, Bali mengatakan bahwa Posko akan ditempatkan di Lanal Banyuwangi dan juga di Denpasar Bali.

Posko ini tidak hanya diisi oleh personel TNI AL saja tetapi juga instansi lain yang akan membantu pelaksanaan SAR. “Bantuan yang datang dari luar negeri pasti akan turun di Bali sehingga perlu di bentuk posko di Bali. Sedangkan di Banyuwangi karena unsur-unsurnya sandar disana,” ujar Kasal seperti yang dilansir dari laman tnial.mi.id.

Sementara itu proses pencarian dan pertolongan KRI Nanggala-402 sampai saat ini masih terus dilakukan dengan melibatkan unsur-unsur TNI AL. Termasuk dibantu oleh instansi pemerintah lainnya yaitu Kepolisian RI, KNKT, BPPT dan Basarnas.

Baca Juga: Tabung Gas Meledak di Cafe Canggu Bali, Pria Asal Jawa Timur Menderita Luka Bakar 30%

Sementara kepolisian akan mengirimkan kapal-kapalnya yang kebetulan ada di NTT, Bali dan Jawa Timur dan juga mengirimkan alat robotic yang bisa diturunkan kedalam air untuk kedalaman 300 meter.

Juga diturunkan sonar yang bisa menembak lebih kurang 1 km yang sering digunakan saat mencari pesawat-pesawat yang jatuh tenggelam. Bantuan juga datang dari Singapura, Malaysia dan Australia, Korea Selatan serta India.

Sebelumnya Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinaikkan fasenya, dari fase submiss (hilang) menuju fase subsunk (tenggelam), yang membawa 53 personel terbaik TNI AL.

Baca Juga: Depresi PHK dan Ditinggal Isteri Minggat, Pria di Tabanan Pilih Gantung Diri Tinggalkan 5 Lembar Surat

Hal itu dikatakan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu 24 April 2021.

"Saya atas nama Panglima TNI menyampaikan rasa prihatin yang mendalam. Kita bersama-sama mendoakan supaya proses pencarian ini terus bisa dilaksanakan dan bisa mendapatkan bukti-bukti kuat," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menjelaskan bahwa operasi Search and Rescue (SAR) telah memasuki hari keempat sejak dinyatakan hilang pada Rabu 21 April 2021. Sejak awal, seluruh komponen yang dikerahkan telah bekerja semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan kapal selam tersebut.

Baca Juga: Bule Inggris Tewas di Dasar Kolam, Dikira Latihan Menyelam Ternyata Sudah Tak Bernyawa

"TNI Angkatan Laut bersama Kepolisian, Basarnas, KNKT serta negara sahabat telah berupaya semaksimal mungkin mencari keberadaan KRI Nanggala-402," ucap Panglima TNI.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengakui Sabtu dini hari, merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen bagi seluruh ABK kapal. Namun, hingga batas akhir live support tersebut, keberadaan kapal juga tidak bisa ditemukan.

Baca Juga: Tak Kuat Menahan Derita Lewati Pandemi di Bali, Guide Jepang Gantung Diri

Sementara itu, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. menyampaikan bahwa dalam proses pencarian KRI Nanggala-402 telah menemukan barang-barang yaitu pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan di botol oranye pelumas periskop kapal selam. "Ditemukan juga alat yang dipakai ABK Nanggala untuk shalat dan spons untuk menahan panas pada freshroom," ucapnya.

"Dengan adanya bukti otentik tersebut, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," ujar Kasal.***

Editor: Shira Ade

Sumber: tnial.mil.id

Tags

Terkini

Terpopuler