Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 17 Mei 2021, Selat Bali Lombok Potensi Tinggi Gelombang 2,5 Hingga 4 Meter

15 Mei 2021, 08:07 WIB
ilustrasi gelombang tinggi /pixabay/PD Photos

 

INDOBALINEWS - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia hingga tanggal 17 Mei 2021 mendatang.

"Dari hasil analisis dinamika atmosfer-laut, menunjukkan bahwa terdapat aktivitas fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia yang teramati bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang Ekuatorial lainnya," demikian dari pernyataan resmi Deputi Bidang Meteorologi Guswanto di laman bmkg.go.id yang dikutip indobalinews.com Sabtu 15 Mei 2021.

Lebih lanjut dikatakan, fenomen gelombang ekuatorial itu seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial. Saat ini juga teramati pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia, yaitu di Laut Sulu dan Papua Barat yang dapat membentuk pertemuan dan perlambatan kecepatan angin.

Baca Juga: Nias Barat Diguncang Gempa Bumi Tektonik M 7,2 Tak Berpotensi Tsunami

Selain itu kondisi atmosfer yang masih labil pada skala lokal juga mampu meningkatkan potensi konvektif kuat yang menyebabkan pembentukan awan hujan menjadi lebih intensif di beberapa wilayah Indonesia. Kondisi tersebut dapat menimbulkan potensi hujan sedang hingga lebat.

BMKG juga merekomendasikan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada Periode Pancaroba (Hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es).

Baca Juga: Laka Lantas di Denpasar, Seorang Pemotor Tewas setelah Tabrak Pohon Perindang

Hal ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

Potensi hujan sedang hingga lebat bisa terjadi pada tanggal 16-17 Mei 2021 di beberapa daerah seperti Aceh, Kep.Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga: Melaut di Perairan Nusa Dua, Nelayan Hilang setelah Terjatuh dari Jukung dan Belum Ditemukan

Sementara itu untuk prakiraan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter (moderate sea) hingga 17 Mei 2021 mendatang bisa terjadi di sejumlah perairan diantaranya Perairan Utara Sabang, Selat Karimata bagian selatan, Perairan utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Laut Jawa, Perairan selatan Kalimantan, Perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Sumbawa, Perairan Kep. Sabalana hingga Kep. Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Perairan Baubau hingga Wakatobi.

Potensi tinggi gelombang yang sama bisa terjadi di Perairan Manui - Kendari, Perairan selatan Kep. Banggai hingga Kep. Sula, Perairan Bitung - Likupang, Perairan Kep. Sitaro, Perairan Kep. Talaud, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua, Laut Flores, Laut Sawu bagian utara, Selat Ombai, Laut Banda, Perairan P. Buru hingga P. Seram, Perairan Kep. Sermata, Perairan utara Kep. Babar hingga Kep. Tanimbar, Perairan selatan Kep. Kei hingga Kep. Aru, Laut Arafuru bagian timur.

Baca Juga: Jamaah Bertangisan Saat Seorang Ustaz Meninggal Ketika Khotbah Salat Idul Fitri 2021

Sedangkan tinggi gelombang 2,5 - 4,0 meter (Rough Sea) berpotensi terjadi di Perairan barat Aceh, Perairan barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten hingga P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Perairan P. Sawu, Perairan Kupang - P. Rotte, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia selatan Bali hingga NTT, Perairan selatan Kep. Babar hingga Kep. Tanimbar, Laut Arafuru bagian barat dan tengah.

Tinggi Gelombang 4,0 - 6,0 meter (Very Rough Sea) berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur.***

 

Editor: Shira Ade

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler