INDOBALINEWS - Pasca gempa Malang di Jawa Timur (Jatim) yang sempat juga dirasakan oleh sejumlah wilayah Bali termasuk Tabanan, para nelayan di pesisir Pantai Yeh Gangga Desa Sudimara Tabanan mengaku tak gentar melaut kembali.
Menurut salah seorang nelayan, I Wayan Bawa kondisi ombak memang tinggi dari dua hari lalu terjadinya gempa akan tetapi dirinya meyebut tetap melaut saja. Tuntutan hidup membuat mereka harus melaut kembali sebab tanaman sawah terkena hama juga tikus.
"Ya,tetap saya melaut meskipun begitu kondisinya setelah ada gempa. Karena saat ini tanaman di sawah terkena penyakit (hama) seperti adanya tikus.Jika masih ada kesempatan melaut tentu pergi melaut saja," jelasnya kepada indobalinews.com.
Baca Juga: Jelang Galungan di Denpasar Bali, 13 Tim Cek Post dan Ante Mortem Daging Babi
Baca Juga: Residivis Curanmor di Lumajang Jatim, Tertangkap Saat Mencuri HP di Bali
Ia juga mengatakan beberapa hari belakangan pasca gempa memang ombak lumayan tinggi tetapi para nelayan juga pergi melaut namun dengan lebih waspada. Gempa Jatim menurutnya tidak terlalu berpengaruh pada tekanan arus maupun gelombang air laut.
Malah menurut beberapa nelayan setempat tekanan arus air laut deras maupun gelombang tinggi disebut malah terjadi sebelum adanya gempa bumi
"Ya,sempat ombaknya besar saya rasa akan tetapi kondisi tersebut saya rasakan disebabkan bukan karena setelah adanya gempa melainkan memang ombaknya dalam kondisi seperti itu (gelombang tinggi)," katanya.
Baca Juga: Kehabisan Uang Selama Pandemi, Bule Uzbekistan Jadi PSK di Bali