INDOBALINEWS - Letnan Jenderal TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak panik menyusul gempa Malang.
Hal itu dikatakannya saat tiba di Bandar Udara Abdul Rachman Saleh untuk melakukan peninjauan lokasi gempa di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampel Gading, Malang, Jawa Timur, pada Minggu 11 April 2021.
Warga juga diminta untuk dilatih dan diberikan edukasi terkait literasi kebencanaan, manfaatkan kearifan lokal untuk mencari ide dan inisiatif. Sebagai contoh, dengan menyiapkan sejumlah kaleng, letakan kaleng didalam ruangan, ketika kaleng jatuh saat gempa bisa berfungsi sebagai alarm awal.
Baca Juga: Saat Larangan Mudik, Ini Kendaraan yang Dilarang Beroperasi
Baca Juga: Kepala Desa Korupsi Dana Hibah Bedah Rumah untuk 405 Warga
Sementara itu korban gempa yang diupdate BNPB Minggu 11 April 2021 pukul 08.00 waktu setempat tercatat korban meninggal dunia delapan orang, luka ringan 36, luka sedang hingga berat tiga orang. BPBD Kabupaten Lumajang mengidentifikasi korban meninggal dunia di wilayahnya lima orang, sedangkan Kabupaten Malang tiga.
Doni mengatakan program-program yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten kota atau provinsi yg dibantu BNPB, BMKG, Basarnas, TNI-POLRI dan tim gabungan lainnya harus sering dilakukan sebagai bagian dari kesiapsiagaan.
Selain itu, kegiatan siskamling juga bisa dilaksanakan setiap malam. Warga berjaga untuk antisipasi risiko yg muncul seperti gelombang tinggi atau gempa.
Baca Juga: Geliat Sport Tourism di Nusa Penida lewat Ajang Bali Cycling Marathon 2021