INDOBALINEWS - Seorang warga luka-luka masih dalam perawatan di rumah sakit akibat tanah longsor yang melanda Desa Plakaran Kecamatan Oga, Pemalang Jawa Tengah pada Minggu 26 Juni 2022.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang mencatat hingga pasca kejadian Selasa 28 Juni 2022, selain seorang yang masih dalam perawatan dua warga lain meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Tanah longsor yang melanda Desa Plakaran berlangsung pada pukul 14.00 WIB dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
"Petugas BPBD pada Senin 27 Juni 2022 bersama warga melakukan pembersihan material longsor di sekitar wilayah yang paling terdampak. Di samping itu, mereka juga mendata secara lebih detail terkait dampak tanah longsor," demikian laporan BPBD yang dikutip Selasa 28 Juni 2022.
Lebih lanjut dilaporkan, satu pos dapur umum dioperasikan untuk membantu petugas dan warga yang membantu pembersihan material longsor. Pos yang dijalankan secara swadaya ini berada di RT 11/02 Desa Plakaran.
Tercatat sebanyak 21 KK atau 58 jiwa warga Desa Plakaran terdampak tanah longsor. BPBD juga mengidentifikasi 21 rumah terdampak, rumah rusak berat dan rusak ringan masing-masing 1 unit. Pascalongsor, sebanyak 20 KK mengungsi sementara waktu di rumah saudara terdekat.
Laporan BPBD menyebutkan tanah longor terjadi setelah hujan lebat yang disertai faktor struktur tanah labil mengguyur kawasan desa.
Baca Juga: Indonesia International Marathon 2022 di Bali Usai, Pemenang Lomba Berharap Digelar Tiap Tahun
Pada kajian InaRISK, teridentifikasi 10 kecamatan di kabupaten ini memiliki potensi bahaya hidrometeorologi basah, berupa tanah longsor. Kecamatan Moga yang terdampak pada Minggu lalu itu merupakan satu di antara kecamatan dengan potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi tersebut.
Sementara dilihat dari salah satu parameter pemicu, prakiraan cuaca di Kecamatan Moga pada Selasa 28 Juni 2022 berpeluang berawan – cerah berawan.
Baca Juga: Ekspansi Pasar untuk Inovasi Intelligent Digital Car di Bali Masih Terbuka Lebar
Namun demikian, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap bahaya tanah longsor.
Pada saat tidak terjadi hujan, warga dapat mengidentifikasi kawasan sekitar, khususnya retakan atau tanah labil yang berpotensi longsor apabila terjadi hujan lebat dengan durasi lama. ***