16 Orang Masih Hilang dalam Bencana Tanah Longsor di Nganjuk

- 15 Februari 2021, 12:19 WIB
Kondisi tanah longsor di Desa Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur.
Kondisi tanah longsor di Desa Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur. /Antara/Prasetia Fauzani

INDOBALINEWS - Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi melanda sebagian wilayah Jawa Timur, Minggu 14 Februari sekitar Pukul 18.30 WIB. Hal ini memicu banjir dan tanah longsor di beberapa titik.

Bencana tanah longsor paling parah terjadi di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk melaporkan, sebanyak 21 warga setempat hilang dan 14 orang lainnya luka-luka dalam kejadian ini.

Tanah longsor di Nganjuk ini juga mengakibatkan 8 unit rumah warga setempat rusak berat. BPBD setempat dengan dukungan pihak terkait langsung melakukan upaya penanganan darurat dalam bencana ini.

Baca Juga: Dibangun Sejak 2015, Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Tukul di Pacitan

"BPBD melakukan pencarian dan evakuasi korban hilang. Tim gabungan juga melakukan evakuasi warga terdampak di sekitar lokasi," kata Dr Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), melalui keterangan resminya Senin 15 Februari 2021.

Dari informasi terbaru, lima orang yang sebelumnya dinyatakan hilang telah ditemukan petugas. Dua diantaranya meninggal dunia, dan tiga lainnya ditemukan dalam kondisi luka-luka

Baca Juga: Ini Ucapan Valentine Para Selebriti, Dul Jaelani Bikin Cewek Baper

"Sebanyak 16 warga masih dalam pencarian pascalongsor," papar Raditya Jati.

Kendala yang dihadapi tim gabungan yaitu penggunaan alat seadanya untuk pencarian warga yang hilang. Alat berat belum dapat ke lokasi terdampak karena jalur ke lokasi yang sempit.

Baca Juga: Hari Valentine, Dari Festival Lupercalia Hingga Misteri Cinta Santo Valentinus

Tak hanya tanah longsor di Nganjuk, BNPB juga melaporkan kejadian banjir di wilayah lainnya di Provinsi Jawa Timur. Banjir misalnya terjadi di sejumlah desa di 3 kecamatan di Pasuruan, sesua laporan BPBD Kabupaten Pasuruan.

Banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Kondisi tersebut berdampak pada debit air Sungai Kedunglarangan di Kecamatan Bangli, Sungai Rejoso di Kecamatan Winongan dan Kecamatan Grati, meluap. Banjir terpantau berlangsung pada Minggu malam Pukul 23.50 WIB.

Baca Juga: Pilkada DKI Jakarta 2024, PKB Lirik Raffi Ahmad dan Agnes Monica

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x