Pemerintah Telah Mengetahui Jati Diri Bjorka, Mahfud MD: Kami Punya Alat untuk Melacak

14 September 2022, 18:46 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD. /ANTARA/

INDOBALINEWS – Bjorka, sosok hacker misterius yang mengobok-obok sejumlah data rahasia pesohor, pejabat, hingga Presiden Jokowi itu dikabarkan telah diketahui jati dirinya.

Tak lama lagi, publik bakal mengetahui siapa sebenarnya peretas yang mengaku bernama Bjorkan dan membuat geger jagat maya belum lama ini.

Meskipun telah mengetahui siapa sebenarnya Bjorka, pemerintah belum bisa mengumumkannya kepadea publik. 

Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan pelaku peretasan itu telah teridentifikasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan.

Baca Juga: Kabar Gembira, Catat Tanggalnya: Ada 6.000 Lowongan Pekerjaan di Job Fair Denpasar, Pekerja TerPHK Prioritas

"Sampai sekarang ini, memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh Badan Intelijen Negara dan Polri; tetapi belum bisa diumumkan gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu. Kami sudah punya alat untuk melacak itu semua," kata Mahfud MD kepada media, Rabu 14 September 2022.

Ia menyebut berdasarkan koordinasi yang dilakukan bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Jhonny G. Plate, Kepala BIN Budi Gunawan, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, disimpulkan data-data yang diretas dan dibocorkan Bjorka ke dunia maya ialah bersifat umum.

Mahfud menambahkan dugaan motif peretasan itu pun tidak membahayakan.

Di samping itu, Mahfud menyimpulkan Bjorka tidak memiliki keahlian ataupun kemampuan membobol yang sungguh-sungguh.

Baca Juga: Ada 38 Kasus Anak yang Berhadapan dengan Hukum pada Semester Pertama 2022 di Denpasar

"Hasil dari kesimpulan kami, apa yang dilakukan Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol yang sungguh-sungguh. Dia hanya hendak memberitahu kepada kita kalau kita harus hati-hati, (data) kita akan bisa dibobol, dan sebagainya," jelasnya.

Kendati demikian, ia menegaskan pemerintah tetap tetap serius dalam menangani kasus itu.

Salah satunya ialah dengan membentuk satuan tugas perlindungan data yang akan melindungi data-data, terutama data negara, dari ancaman peretasan ataupun kasus kebocoran data.

Meski tidak membahayakan, imbaunya, peretasan Bjorka itu mengingatkan bangsa Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan terhadap pengamanan data, baik data-data negara maupun data masyarakat.

"Kami akan menjadikan ini sebagai peluang, sebagai pengingat kepada kita semua untuk sama-sama berhati-hati," ujar Mahfud.***

Editor: M. Jagaddhita

Tags

Terkini

Terpopuler