“Tidak Ada Gereja Yang Dibakar di Sigi!” Tegas Kapolda Sulawesi Tengah

- 29 November 2020, 17:23 WIB
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso (tengah) bersama Wakapolda Brigjen Hery Santoso (kanan) dan Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf (kiri) memberikan keterangan pers di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (29/11/2020). Kapolda menyebutkan serangan yang terjadi di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi pada Jumat (27/11/2020) lalu diduga kuat dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso (tengah) bersama Wakapolda Brigjen Hery Santoso (kanan) dan Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf (kiri) memberikan keterangan pers di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (29/11/2020). Kapolda menyebutkan serangan yang terjadi di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi pada Jumat (27/11/2020) lalu diduga kuat dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). /Antara

INDOBALINEWS - Kejadian pembakaran rumah di Sigi, Sulawesi Tengah membuat sejumlah warga yang bermukim dekat rumah korban, bersembunyi, melarikan diri dan bahkan mengungsi.

Kabar yang beredar atas terbakarnya beberapa rumah di daerah Sigi, Sulawesi Tengah menimbulkan banyak komentar, utamanya soal apa yang dibakar di sana.

Dimana beredar informasi di media sosial yang mengatakan bahwa ada gereja yang dibakar di Sigi Sulteng, sehingga hal ini diluruskan oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah.

Baca Juga: China Berlakukan Biaya Masuk Tambahan, Atas Anggur Dari Australia Baru-baru Ini

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso, menegaskan, tidak ada bangunan gereja yang terbakar atau dibakar dalam kejadian kekerasan di Kabupaten Sigi.

“Saya ingin meluruskan bahwa di situ tidak ada gereja yang dibakar,” kata Baso didampingi Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Hery Santoso, dalam jumpa di Palu, Minggu (29/11) pagi.

Baca Juga: Kapolda Bali : Tetap Tak Ada Ruang Bagi Premanisme dan Narkoba

Lebih lanjut Baso menyatakan bahwa rumah yang dibakar itu adalah sebuah tempat berkumpul untuk pelayanan umat, dan itulah yang dibakar atau ikut terbakar oleh pelaku orang tidak dikenal (OTK).

Selebihnya dijelaskan pula bahwa di lokasi tersebut terdapat puluhan rumah para transmigrasi dan hanya beberapa yang dihuni secara permanen.

“Di lokasi TKP ada 50 rumah transmigrasi setempat dan 50 rumah itu ada sembilan yang dihuni tetap kalau yang lainnya kembali,” kata Kapolda.

Baca Juga: Wali Kota Cimahi dan Komisaris RS Kasih Bunda Cimahi Resmi Ditahan KPK

Kapolda menjelaskan bahwa dari sembilan rumah yang dihuni ini, bukan hanya warga dari satu suku dan agama saja. namun terjalin toleransi yang sangat bagus di lokasi itu.

Awal kejadian menurut Kapolda, pada 09.00 WIB Jumat (27/11), salah satu rumah didatangi sekitar delapan OTK, yang masuk lewat belakang dan mengambil beras kurang lebih 40 kilogram.

“Setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apapun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban,” papar Baso.

Baca Juga: Pernyataan Maaf dari Gerindra Kepada Presiden Jokowi Atas Kasus Edhy Prabowo

Kapolda menjelaskan soal rumah yang dibakar setelah melihat sendiri ke tempat kejadian perkara.

“Setelah itu OTK membakar rumah sebanyak kurang lebih enam rumah dan saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dan dari enam rumah ini empat yang terbakar habis dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang,” katanya.

Baca Juga: Tengah Malam, Tim Gabungan Polda Bali Razia Balapan Liar

Kapolda Sulawesi Tengah itu memastikan pelaku kekerasan yang menyebabkan korban jiwa di Kabupaten Sigi diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. 

“Dari keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kita konfirmasi dengan foto-foto, DPO MIT Poso, ada kemiripan,” kata Baso seperti dirilis dari antaranews.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Siap Diberi Label Halal, Telah Penuhi Aspek Produksi Obat Yang Baik


Situasi saat ini dinyatakan oleh Kapolda sudah kondusif dan aparat keamanan sudah melakukan trauma healing kepada warga setempat untuk takut terkait kejadian itu. Dan saat ini di lokasi telah ditempatkan sejumlah personel aparat keamanan.

Atas kejadian ini, Kapolda kembali menegaskan bahwa tidak ada bangunan gereja yang dibakar atau terbakar, namun hanya rumah yang dijadikan tempat ibadah atau pelayanan umat.

Baca Juga: 5 Bisnis Unggulan Masa Depan, Kecerdasan Buatan Jadi Salah satunya Menurut Ignasius Jonan

Dan meminta masyarakat tidak terprovokasi, karena tujuan pelaku melakukan aksinya agar terjadi perpecahan kesatuan, khususnya menjelang Pilkada ini.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah