Masyarakat Tanya Kenapa Mudik Dilarang, Tapi Tempat Wisata Diizinkan Buka?

- 8 April 2021, 14:19 WIB
Tradisi tahunan mudik lebaran yang telah menjadi budaya masyarakat Indonesia tahun ini dilarang pemerintah karena untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19.
Tradisi tahunan mudik lebaran yang telah menjadi budaya masyarakat Indonesia tahun ini dilarang pemerintah karena untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19. /Antara Foto/Galih Pradipta

INDOBALINEWS – Kebijakan pemerintah melarang mudik Lebaran 2021 mendapat sorotan Ketua MPR RI Puan Maharani.

Kata dia masyarakat masih bertanya-tanya, mengapa mudik dilarang, tetapi tempat wisata diizinkan buka meski tetap ada pembatasan.  

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah memanfaatkan waktu untuk mematangkan kebijakan terkait mudik, ibadah pada bulan puasa, dan tempat wisata agar pencegahan penyebaran Covid-19, sementara itu juga bisa menjaga perekonomian dapat berjalan adil serta efektif.  

"Tidak boleh ada lagi kebijakan yang membingungkan masyarakat. Siapkan mekanisme dan sumber daya manusianya supaya penerapan dan pengawasan di lapangan konsisten," kata Puan seperti dikutip Indobalinews dari Antaranews, Kamis, 8 April 2021.

Menurut Puan konsistensi penerapan kebijakan di lapangan merupakan suatu keharusan untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan.

“Larangan aktivitas mudik harus adil dan konsisten," tegasnya.

Kebijakan larangan mudik itu untuk pengendalian mobilitas warga guna mencegah penyebaran Covid-19.

Sebelum memutuskan melarang aktivitas mudik, pemerintah telahberulang kali memberikan imbauan atau larangan untuk bepergian saat libur panjang.  

Namun, faktanya tetap ada peningkatan mobilitas warga pada beberapa hari libur panjang yang lalu.  

Menurut politisi PDI Perjuangan itu untuk mengatasi penyebaran Covid-19 sekaligus menjaga geliat perekonomian memang tidak mudah.  

"Pelarangan mudik bisa mencegah penyebaran Covid-19. Akan tetapi, juga mengurangi putaran perekonomian dari pusat ke daerah," kata Puan.  

Puan pun berpesan jangan sampai masyarakat yang sudah berkorban tidak mudik dan mengikuti aturan, justru kecewa karena orang lain melanggar dan tidak mendapatkan tindakan karena belum ada payung hukumnya.  

Ia menambahkan perlu sosialisasi yang masif dan efektif supaya masyarakat mau bersama-sama berkorban menunda mudik demi mencegah penyebaran Covid-19.  

 "Mari kita wawas diri, bersabar menahan kerinduan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman demi kebaikan kita bersama," ujarnya.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x