Update Gempa Malang : Warga Jangan Panik, Kaleng Bisa Jadi Alarm Awal

- 12 April 2021, 07:12 WIB
Relawan membantu warga menyelamatkan barang di sebuah rumah yang hancur akibat gempa di Majangtengah, Malang, Jawa Timur.
Relawan membantu warga menyelamatkan barang di sebuah rumah yang hancur akibat gempa di Majangtengah, Malang, Jawa Timur. /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa/ANTARA

INDOBALINEWS - Letnan Jenderal TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak panik menyusul gempa Malang.

Hal itu dikatakannya saat tiba di Bandar Udara Abdul Rachman Saleh untuk melakukan peninjauan lokasi gempa di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampel Gading, Malang, Jawa Timur, pada Minggu 11 April 2021. 

Warga juga diminta untuk dilatih dan diberikan edukasi terkait literasi kebencanaan, manfaatkan kearifan lokal untuk mencari ide dan inisiatif. Sebagai contoh, dengan menyiapkan sejumlah kaleng, letakan kaleng didalam ruangan, ketika kaleng jatuh saat gempa bisa berfungsi sebagai alarm awal.

Baca Juga: Saat Larangan Mudik, Ini Kendaraan yang Dilarang Beroperasi

Baca Juga: Kepala Desa Korupsi Dana Hibah Bedah Rumah untuk 405 Warga

Sementara itu korban gempa yang diupdate BNPB Minggu 11 April 2021 pukul 08.00 waktu setempat tercatat korban meninggal dunia delapan orang, luka ringan 36, luka sedang hingga berat tiga orang. BPBD Kabupaten Lumajang mengidentifikasi korban meninggal dunia di wilayahnya lima orang, sedangkan Kabupaten Malang tiga.

Doni mengatakan program-program yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten kota atau provinsi yg dibantu BNPB, BMKG, Basarnas, TNI-POLRI dan tim gabungan lainnya harus sering dilakukan sebagai bagian dari kesiapsiagaan. 

Selain itu, kegiatan siskamling juga bisa dilaksanakan setiap malam. Warga berjaga untuk antisipasi risiko yg muncul seperti gelombang tinggi atau gempa.

Baca Juga: Geliat Sport Tourism di Nusa Penida lewat Ajang Bali Cycling Marathon 2021

Baca Juga: Kehabisan Uang Selama Pandemi, Bule Uzbekistan Jadi PSK di Bali

"Kewaspadaan dan kesiapsiagaan dibangun oleh masyarakat itu sendiri. Kepemimpinan Perangkat daerah harus bisa mengajak warga untuk lebih siap menghadapi risiko yang akan terjadi," ujar Doni Monardo seperti yang dikutip indobalinews.com dari lama web resmi bnpb.go.id Minggu 11 April 2021.

Rombongan terlebih dahulu mengujungi Posko Utama di Kantor Kecamatan Ampel Gading untuk memastikan bahwa proses penanganan berjalan dengan baik. Dalam arahannya, Doni menyampaikan duka yang mendalam bagi warga yang terkena dampak Gempabumi Selatan Malang. Disamping itu, BNPB akan memberikan dana stimulan bagi warga yang rumahnya rusak dengan kategori Rusak Ringan (RR) sebesar 10 juta, Rusak Sedang (RS) sebesar 25 juta, dan Rusak Berat (RB) sebesar 50 juta.

Baca Juga: Terjerat Pinjaman Online Mahasiswi Tewas Gantung Diri di Jendela Kamar Kos

Untuk mempercepat proses perbaikan BNPB meminta kepada perangkat daerah setempat untuk melakukan pendataan dan melaporkan sesuai dengan data yang benar.

"Rumah warga yang Rusak Ringan dan Rusak Sedang bisa dilakukan perbaikan dengan cara pemerintah daerah memberikan usulan kepada BNPB dengan nama dan alamat yang akurat," kata Doni didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Malang Sanusi. 

Sedangkan bagi warga yang mengalami rusak berat, akan dikoordinasikan dengan Kementrian PUPR untuk mempercepat proses perbaikan.***

Editor: Shira Ade

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah