Yenny Wahid: Indonesia Hadapi Tantangan Berupa 'Fake News'

- 13 November 2021, 12:40 WIB
Putri Gus Dur, Yenny Wahid.
Putri Gus Dur, Yenny Wahid. /Instagram.com/@yennywahid/

INDOBALINEWS - Zannuba Ariffah Chafsoh akrab disapa Yenny Wahid mengatakan, Indonesia menghadapi tantangan berupa fake news atau hoaks yang mengarah kepada politik identitas, primordialisme, dan berujung ancaman pluralisme.

"Kita bangsa Indonesia sebenarnya sudah memiliki pelindung untuk itu, yaitu Pancasila," katanya dalam kuliah umum Fakultas Hukum, Universitas Pancasila, Jakarta bertema "Membumikan Pancasila dalam Konteks Wawasan Kebangsaan Indonesia di Tengah Dinamika Nasional dan Global" yang diselenggarakan Jumat 12 Novmber 2021, seperti disiarkan secara tertulis oleh Universitas Pancasila seperti dikutip ANTARA, Sabtu, 13 November 2021.

Jadi, katanya, ibarat di masa pandemi ini, Indonesia sudah memiliki masker sebagai pelindung dari virus-virus jahat yang dapat menyerang tubuh kita. Itulah Pancasila.

Baca Juga: Buka Hotline 081914150227, Jaksa Agung Instruksikan Jajarannya Berantas Mafia Tanah dan Pelabuhan

"Kita bangsa Indonesia sebenarnya sudah memiliki pelindung untuk itu, yaitu Pancasila," kata dia.

Dengan Pancasila, katanya, keragamannya, perbedaan antara satu dengan yang lain dapat dibingkai dalam kerangka negara Indonesia.

Yenny Wahid juga menyampaikan bahwa rasa toleransi perlu dikuatkan dengan berbasis komunitas, seperti yang sedang digagas Yenny Wahid bersama dengan Wahid Institute melalui program peace village.

Melalui program peace village ini, katanya, toleransi dapat direalisasikan, sekaligus dengan pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Garuda Hadirkan Penerbangan Bernuansa Kenegaraan Rute Jakarta-Bali

Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. Edie Toet Hendratno mengatakan, kuliah umum yang diberikan Yenny Wahid sangat relevan untuk mahasiswa-mahasiswa Universitas Pancasila yang memang harus memiliki nilai-nilai Pancasila.

Rektor kembali mengenang sosok ayahanda Yenny Wahid, K.H. Abdurrahman Wahid akrab disapa Gusdur yang juga pernah mengisi Seminar Nasional tentang “Refleksi Negara Kesatuan Republik Indonesia Dalam Bingkai Pancasila”, pada tanggal 18 Juni 2005.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila (Ambs). Prof. Dr. Eddy Pratomo menekankan bahwa profil lulusan Universitas Pancasila perlu dikuatkan, melalui fakultas hukum. Penanaman nilai-nilai luhur Pancasila dilakukan termasuk untuk meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan di era globalisasi ini.

Kuliah umum yang disampaikan Yenny Wahid ini adalah rangkaian dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM)-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Hukum sebagai upaya untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi 4 yaitu Praktisi Mengajar di Kampus.

Baca Juga: Puisi dan Penyair Berperan Penting di Panggung Sejarah Nasional

Memenangkan hibah kompetisi Program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar (MBKM) membuat Universitas Pancasila melalui Fakultas Hukum Universitas Pancasila semakin memiliki kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi khususnya IKU empat yaitu Praktisi Mengajar di Dalam Kampus. ***

Editor: Riyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x