Jemaah Haji Indonesia: Menag Berharap Kuota Tahun Depan Bertambah Lebih Banyak

- 17 Juli 2022, 05:03 WIB
Jamaah calon haji melakukan tawaf di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Rabu 6 Juli 2022. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap kuota haji tahun depan bisa bertambah lebih banyak.
Jamaah calon haji melakukan tawaf di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Rabu 6 Juli 2022. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap kuota haji tahun depan bisa bertambah lebih banyak. /Saudi Press Agency/ANTARA FOTO

INDOBALINEWS - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap jatah haji dari Indonesia bisa ditingkatkan pada 1444H/2023 mendatang.

Kata dia tahun ini kuota haji dari Indonesia 100.051 jemaah atau hanya 46% dari jatah normal yang diberikan pada tahun-tahun sebelumnya.

"Mudah-mudahan kuota tahun depan naik. Berdasarkan informasi yang saya terima dari Menteri Haji, lebih banyak dari tahun ini," kata Yaqut usai memimpin Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1443 H di Jeddah, Sabtu 16 Juli 2022.

Baca Juga: Indonesia Dukung Ekosistem Pasar Kripto, Siapkan Berbagai Aturan

Rapat diikuti para delegasi Amirul Hajj, Dubes RI di Saudi Abdul Aziz, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, para staf khusus Menag, tim pengawas haji, serta jajaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Ia menyebut melakukan komunikasi intensif dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah. Bahkan, kemungkinan akan ada kuota khusus untuk jemaah lanjut usia atau lansia.

"Berdasarkan informasi, akan ada kuota khusus untuk usia lanjut. Definisinya seperti apa kita tunggu penjelasan Saudi," ujar Menag.

Baca Juga: KNPI Harus Jadi Wadah Penyatuan Para Pemuda

Kuota haji 2022 sebanyak 100.051 terdiri atas 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus.

Ia jelaskan dalam lima tahun sebelumnya, kuota haji reguler Indonesia mencapai 155.200 (2015 dan 2016), 204.000 (2017 dan 2018), serta 214.000 (2019).

Sementara itu, terkait kepulangan jemaah haji saat ini, Yaqut meminta agar jadwal yang telah disusun dan disepakati tidak berubah.

Baca Juga: Pasca Pandemi, Bali Buka Penerbangan Langsung ke Korsel

"Terkait jadwal penerbangan yang berubah-ubah dari Garuda Indonesia, sampai hari ini kita dapat surat perubahan jadwal ke-16,” kata Gus Men, panggilan akrabnya.

Ia khawatir perubahan jadwal akan berdampak pada layanan terhadap jemaah. Karenanya, Gus Men berharap hal tersebut tidak terjadi lagi.

"Ini sudah saya minta pak Dirjen dengan jajarannya untuk bicara ulang dengan pihak maskapai, jangan sampai ini terjadi karena kontrak kita juga tidak seperti itu, tidak bisa berubah-ubah jadwal penerbangan karena ini terkait dengan jemaah dan hal-hal lain,” terang Gus Men.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x