Banjir di Pohuwato Gorontalo 40 Rumah Warga dan Lahan Pertanian Terendam

- 9 Agustus 2022, 16:18 WIB
Kondisi banjir di Pohuwato Gorontalo 40 Rumah Warga dan Lahan Pertanian Terendam
Kondisi banjir di Pohuwato Gorontalo 40 Rumah Warga dan Lahan Pertanian Terendam /Dok BNPB

 

INDOBALINEWS - Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo, menyebabkan 40 rumah warga dan 4,5 Ha lahan pertanian jagung terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 20 hingga 80 sentimeter.

"Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada hari Senin 8 Agustus 2022 pukul 18.50 WITA," demikian yang dilaporkan BNPN dalam keterangan tertulisnya Selasa 9 Agustus 2022.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pohuwato per Selasa 9 Agustus 2022 tercatat sebanyak 145 jiwa terdampak banjir.

Daerah terdampak mencakup Kecamatan Paguat, dan Desa Molamahu di Kecamatan Dengilo. Selain rumah, satu unit sarana pendidikan TK dan jalan trans Sulawesi dilaporkan ikut terendam banjir.

Baca Juga: Lagi, Presiden Jokowi Ingatkan Jangan Sampai Gara Gara Kasus Brigadir J, Citra Polri Rusak

Sebagai upaya penanganan darurat bencana banjir, BPBD Kabupaten Pohuwato telah terjun ke lokasi terdampak guna melakukan kaji cepat, penanganan dan evakuasi warga serta berkoordinasi dengan lintas instansi terkait dan pemerintah desa setempat.

Kondisi terkini, banjir telah surut. Tim gabungan dan perangkat desa bersama warga juga mulai melakukan pembersihan sisa material seperti lumpur dan material lainnya.

Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi akan terjadi di wilayah Pohuwato hingga Rabu 10 Agustus 2022, sebagaimana menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Wujudkan Happy Bali Digital Ecosystem, 50.000 Data Scientist sebagai Talenta Digital Masa Depan

Kajian inaRISK menunjukkan Kabupaten Pohuwato memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 13 kecamatan.

Menyikapi hal tersebut, maka BNPB mengimbau kepada seluruh unsur pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala.

Baca Juga: Prospek Perekonomian Dunia Tahun 2023 Anjlok, Indonesia Diprediksi Masih Kuat

Sebagai langkah-langkah kesiapsiagaan, jika terjadi hujan deras dengan durasi lebih dari satu jam dimana jarak pandang kurang dari 50m, maka masyarakat di sepanjang aliran sungai dan sekitar lereng tebing diharapkan berinisiatif untuk melakukan evakuasi secara mandiri untuk sementara waktu.

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x