Selama Tahun 2022, Operasi SAR di Bali Didominasi Kecelakaan di Perairan

- 30 September 2022, 11:51 WIB
Kegiatan peningkatan kompetensi scuba diving open water yang  dilaksanakan selama tiga hari, dan ditutup pada Kamis 29 September 2022  di Pantai Tulamben Bali.
Kegiatan peningkatan kompetensi scuba diving open water yang dilaksanakan selama tiga hari, dan ditutup pada Kamis 29 September 2022 di Pantai Tulamben Bali. /Dok Humas Basarnas Bali

INDOBALINEWS - Selama delapan bulan terakhir di tahun 2022, penanganan operasi SAR masih didominasi kecelakaan di perairan.

Untuk itu perlu ditingkatkan pelatihan basic penyelaman untuk para personel SAR. Demikian dikatakan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, S.E.,M.A.P saat menutup kegiatan peningkatan kompetensi scuba diving open water yang telah dilaksanakan selama tiga hari pada Kamis 29 September 2022  di Pantai Tulamben.

"Melihat dari data operasi SAR tahun 2022 selama delapan bulan terakhir, penanganan masih didominasi kecelakaan di perairan. untuk itu perlu ditingkatkan pelatihan basic penyelaman" ujarnya yang dikutip Jumat 30 September 2022.

Baca Juga: Kabar Bali United: Tak Diperkuat Sejumlah Pilar Penting, Ini Respon Berkelas Kapten Fadil Sausu

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pencarian bawah air kepada Rescuer Basarnas Bali ini bekerja sama dengan PT. Gandamayu Blue Water sebagai penyedia jasa pelatihan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, S.E.,M.A.P. mengungkapkan bahwa pelatihan peningkatan kompetensi scuba diving ini sangat memberikan manfaat yang besar khsusnya kepada tenaga penolong (rescuer) Basarnas Bali.

Baca Juga: Konjen Tiongkok Denpasar Bantu Perangkat Penanganan Bencana Untuk Bali

"Melihat dari data operasi SAR tahun 2022 selama delapan bulan terakhir, penanganan masih didominasi kecelakaan di perairan. untuk itu perlu ditingkatkan pelatihan basic penyelaman" ujarnya.

Dirinya menjelaskan, latihan open water ini merupakan latihan tingkat awal bagi seorang penyelam. Peserta pelatihan diperkenalkan cara  memilih dan memelihara peralatan selam, mempelajari tekanan dibawah air, beradaptasi dengan peralatan serta menghadapi keadaan darurat. Untuk level ini penyelam hanya boleh menyelam hingga kedalaman 18 m.

Baca Juga: Tak Terima Alami KDRT, Laporan Polisi Lesti Kejora atas Perlakuan Rizky Billar Berlangsung Singkat

"Meskipun beberapa personel kami telah memiliki kemampuan hingga level advance dengan dilaksanakannya pelatihan open water ini diharapkan lebih banyak lagi personel yang memiliki kemampuan selam dan siap dikerahkan saat operasi SAR," lanjut Darmada.

Menurut Darmada, pelatihan peningkatan kompetensi tidak sampai disini saja. Pelatihan akan terus dilakukan secara bertahap dengan level kemampuan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Di Antara Negara G20, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi

"Dengan materi teori dan praktek yang diberikan oleh tenaga instruktur semoga semua peserta dapat mengaplikasikan di deman sebenarnya saat pelaksaan operasi SAR," tutupnya.

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah