INDOBALINEWS - Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Dr Arif Satria menegaskan, ICMI tetap tidak akan ikut berpartisipasi dalam politik praktis.
Hal itu dikatakan ketika menghadiri pelatikan Pemuda ICMI Bali di Auditorium ITB STIKOM Bali.
"Ini untuk menghindari hal-hal yang mungkin dapat merusak sistem berbangsa dan bernegara, sehingga ICMI tidak ingin ikut atau masuk dalam politik praktis," ujarnya, Minggu 23 Oktober 2022.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Genyem: Papua Butuh Pejabat Sementara Gubernur
Namun demikian, ICMI berpolitik moral dengan menyiapkan konsep, pemikiran yang akan disampaikan kepada calon-calon pemimpin nantinya.
Lanjut Arif, pihaknya akan berupaya memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara dalam membuat konsep atau rancangan bagi para pemimpin yang baru.
Bahkan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nantinya, ICMI akan menyiapkan berbagai konsep untuk membantu dan mendukung langkah yang bijak bagi pemimpin yang baru.
"Kami menyiapkan konsep bangsa Indonesia yang saat ini sudah dipersiapkan salah satunya terkait pangan dan yang kedua adalah politik. Kita mendorong politik yang bisa bermartabat, politik yang berbasis dengan nilai, itu adalah politik yang ideal. Bukan politik tersensasional. Kita harus mendorong satu kultur politik yang baru di Indonesia," tegasnya.