10 Pesepak Bola yang Pernah Tersangkut Kasus Obat-Obatan Terlarang

21 Januari 2024, 21:15 WIB
Diego Maradona. /www.whoateallthepies.tv

INDOBALINEWS - Para pesepak bola Eropa rata-rata memiliki kehidupan layaknya selebritis dan tidak sedikit dari mereka yang bermasalah di kehidupan pribadinya. Berikut ini kami telah mengumpulkan 10 pesepak bola yang pernah dihukum karena menggunakan obat-obatan terlarang.

Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang paling digandrungi di seantero dunia. Tidak heran, banyak anak-anak yang bermimpi untuk menjadi pesepak bola profesional saat dewasa kelak.

Namun banyak orang yang tidak mengetahui bahwa dunia sepak bola sangat erat kaitannya dengan dunia malam. Kemudian dunia malam sangat dekat dengan penggunaan obat-obatan terlarang.

Baca Juga: Link Live Streaming Nonton Liga Spanyol Real Madrid vs Almeria, Tayang di beIN Sports Minggu 21 Januari 2024

Tidak sedikit para pesepak bola yang memiliki kehidupan pribadi berantakan karena terjerumus ke pergaulan yang salah. Kali ini kami telah mengumpulkan 10 pesepak bola yang pernah menggunakan obat-obatan terlarang.

Mereka pun dihukum dengan denda dan dilarang bermain untuk membela timnya. Berikut ini adalah 10 pesepak bola yang pernah dihukum karena menggunakan obat-obatan terlarang.

10. Kolo Toure
Kolo Toure pernah menggunakan beberapa pil untuk menurunkan berat badannya pada 2011, saat masih membela Manchester City. Ia pun dihukum dengan cara tidak boleh bermain sepak bola selama enam bulan karena gagal lolos dalam tes obat-obatan. Namun Kolo Toure yakin bahwa itu merupakan obat untuk menurunkan berat badannya, bukan obat-obatan terlarang.

9. Fernando Couto
Fernando Couto, merupakan salah satu mantan bek tengah Portugal yang relatif sukses. Dalam kariernya 21 tahun, Couto bermain untuk klub besar seperti FC Porto, Parma, dan Barcelona. Ia adalah salah satu pemain yang paling tertutup, tapi kembali pada 2001, karirnya sangat tercemar. Ia gagal tes obat-obatan saat bermain untuk Lazio. Saat itu di terdapat kandungan nandrolone dalam sampel urin nya. Couto pun dihukum 4 bulan dari hukuman maksimal 9 bulan dan didenda 60 ribu dolar.

Baca Juga: Lecce vs Juventus di Serie A, Tayang Jam Berapa dan Live di TV Mana? Cek Link Siaran Langsung Liga Italia

Baca Juga: Viral Video Duel Jalanan di Kawasan Lampu Merah Kerobokan, Satu 'Pemuda Pemberani' Hajar Dua Lawan Sekaligus

8. Mark Bosnich
Mark Bosnich mengalami banyak pasang surut selama kariernya sebagai pesepak bola. Sebagian besar karier tersebut dihabiskan di Inggris. Pada April 2003, kiper asal Australia itu dinyatakan bersalah setelah positif menggunakan kokain pada tahun 2002. Bosnich mengklaim bahwa minumannya telah dibubuhi obat tersebut saat sedang berada di luar.

7. Jake Livermore
Mantan gelandang Tottenham Hotspur, Jake Livermore, dinyatakan positif memakai kokain pada awal Mei 2015. Padahal saat itu ia masih salah satu pemain Hull City dan ia pun tidak akan bisa bermain untuk The Tigres untuk musim berikutnya. Livermore dinyatakan positif menggunakan kokain setelah tes narkoba setelah pertandingan. Hull City telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah menghukum gelandang berusia 25 tahun tersebut.

6. Garry O'Connor
Mantan striker Skotlandia, Garry O'Connor, dinyatakan positif menggunakan kokain pada 2009 silam, ketika ia bermain untuk Birmingham City di Premier League. O'Connor telah mengungkapkan bahwa ia telah menghabiskan empat juta pound untuk membeli obat-obatan terlarang, alkohol, dan mobil. Striker berusia 32 tahun itu sekarang bermain untuk klub bernama Selkirk, tim di kasta kelima sepak bola Skotlandia.

5. Jaap Stam
Kembali pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, Jaap Stam secara luas dianggap sebagai salah satu bek terbaik dunia. Ia kuat, cepat, dan memiliki teknik hebat. Itu membuatnya menjadi salah satu bek paling lengkap di zamannya. Namun pada 2001, ia gagal tes obat-obatan dan dilarangan bermain selama lima bulan. Saat itu Stam positif menggunakan nandrolone steroid dan setelah mengajukan banding, hukumannya itu dikurangi menjadi hanya satu bulan.

Baca Juga: AS Roma vs Verona, De Rossi Sukses Bawa Il Lupi Menang Tak Ada Lagi Sepak Bola Pragmatis ala Mourinho

4. Edgar Davids
Edgar Davids merupakan salah satu gelandang hebat asal Belanda. Ia dijuluki sebagai Pitbull karena gaya sengitnya saat bermain. Namun ia gagal tes obat-obatan pada 2001 karena terbukti positif menggunakan nandrolone steroid. Pada saat itu, ia masih bermain untuk Juventus dan ia menghadapi hukuman dua tahun. Tapi untungnya larangan itu dikurangi hanya menjadi empat bulan.

3. Adrian Mutu                                                                                                         Mantan striker Rumania, Adrian Mutu, dielu-elukan sebagai salah satu pemain paling menjanjikan di awal 2000-an. Kariernya juga langsung melambung ketika ia menandatangani kontrak bersama Chelsea pada musim panas 2003. Mutu memiliki musim pertama yang bagus, tapi pada musim kedua ia terlihat bertentangan dengan manajer baru Chelsea, Jose Mourinho. Kemudian pada bulan September 2004 striker Rumania itu gagal tes obat-obatan dan terbukti menggunakan kokain. Ia dilarang bermain selama enam bulan. Mutu gagal tes obat-obatan lain pada 2010.

Baca Juga: Buntut Kasus Pengeroyokan , Razia Preman di Badung, Polisi Temukan Narkoba dan Motor Bodong

2. Pep Guardiola
Dengan begitu banyak pemain positif menggunakan steroid nandrolone pada awal 2000-an, tampaknya doping adalah salah satu obat-obatan yang sangat umum dipakai pesepak bola. Pep Guardiola, salah satu manajer terbaik di dunia saat ini pun demikian. Pada 2001 ketika masih bermain untuk AS Roma, Pep dinyatakan positif menggunakan nandrolone. Ia langsung menerima hukuman larangan bertanding selama empat bulan. Ia kemudian mengajukan banding atas keputusan tersebut dan meskipun ia dibersihkan dari semua tuduhan, ia tidak bisa melarikan diri dari larangan tersebut.

1. Diego Maradona
Salah satu pemain terbaik sepak bola, Diego Maradona, bukan merupakan pemain yang kehidupan pribadinya patut dijadikan contoh. Ia adalah seorang pecandu narkoba dan ia gagal lulus obat-oabatan dua kali. Pada 1991, Maradona gagal tes obat-obatan karena hasil menunjukkan bahwa ia positif menggunakan kokain dan dihukum selama 15 bulan sebagai konsekuensinya. Kemudian selama Piala Dunia 1994, ia dinyatakan positif menggunakan efedrin dan dipulangkan dari helaan akbar sepak bola itu setelah dua pertandingan. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Dari berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler