INDOBALINEWS - Polemik Liga 2 dihentikan terus bergulir. Kini, klub-klub peserta kompetisi ramai-ramai melayangkan protes keras.
Bahkan beberapa klub kini bersiap menempuh jalur hukum terkait pemalsuan tanda tangan persetujuan Liga 2 dihentikan.
Banyak pihak menilai keputusan menghentikan Liga 2 sebagai bentuk kemunduran dan tidak profesionalnya PSSI dalam menyelenggarakan kompetisi persepakbolaan di Indonesia.
Hal ini juga disampaikan oleh manajer Persipura Jayalura, Yan Mandenas. Dikutip dari akun Instagram @persipurapapua1963, dirinya menyebut jika kebijakan ini tidak mencerminkan suara klub-klub Liga 2.
"Saya mengganggap Ini merupakan keputusan terburuk di akhir masa jabatan mereka tinggal beberapa bulan lagi", pungkas Yan Mandenas dilansir dari akun instagram Persipura Jayapura, Sabtu 14 Januari 2023.
Liga 2 sebenarnya sempat direncanakan lanjut setelah digelarnya Owner's Club Meeting pada akhir Desember 2022. Saat itu Liga 2 direncanakan juga lanjut menyusul Liga 1 2022.
Mengacu ke rencana sebelumnya juga, Liga 2 akan kick off lagi mulai pertengahan Desember. Tapi PT LIB kemudian menundanya ke Januari 2023.
Liga 2 sudah memainkan 5-7 pertandingan sejak kompetisi ini digelar mulai 28 Agustus lalu.
Yan Mandenas juga menyebutkan bahwa keputusah menghentikan Liga 2 ini sangat menciderai sepakbola nasional dan tidak menjadi contoh yang baik untuk kemajuan, regenerasi dan kaderisasi sepakbola nasional ini agar masuk ke arah yang lebih baik dan profesional.
"Saya mengetahui keputusan ini bukan dasar dari 20 klub yang di isukan tetapi sebenarnya ada masalah internal yang tidak transparan dan jujur ke publik akhirnya kami kena dampaknya", ucap Yan Mandenas.
Manajer Persipura Jayapura itu juga menyebutkan akan menyiapkan langkah hukum terkait dihentikannya Liga 2 secara sepihak.
Sebagai langkah pertama, Persipura akan melayangkan surat somasi kepada PSSI.
"Langkah kedua kita akan gugat PSSI terkait kerugian secara materil yang di alami klub Persipura Jayapura," bebernya.
Tak sampai di situ, klub berjuluk Mutiara Hitam itu akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan DPR untuk meluruskan keputusan PSSI yang menghentikan kompetisi Liga 2 tanpa alasan mendasar. ***