Agenda eksibisi kali ini diikuti 9 pelari ultra (ultra runner). Juga komunitas pelari Sukabumi yang bergabung berlari sepanjang 50 kilometer. Rute yang akan mereka lalui antara lain Simpang Loji-Puncak Dini-Puncak Darma-dan Curug Cimarinjung.
Dijelaskannya juga bahwa Ciletuh - Pelabuhanratu sudah menyandang (UGGp) hampir lima tahun. Berdasarkan aturan UNESCO, masa status UGGp adalah lima tahun. Setelah lima tahun, status tersebut harus diperbaharui.
Baca Juga: Harapan Akhir Tahun 2020 Shin Min Ah
Oleh karena itu, pada tahun 2021 UNESCO akan melakukan asesmen revalidas. Asesmen revalidas terhadap Geopark Ciletuh. "Jadi revalidasi ini memang rutin. Tujuannya untuk menilai kelayakan Ciletuh-Pelabuhanratu tetap menyandang status sebagai UGGp,” kata dia.
Baca Juga: Sejarah dan Pelestarian Kain Endek Khas Bali
Menurut Dedi, ada 13 rekomendasi yang harus dikerjakan oleh pengelola Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. 13 rekomendasi tersebut sebagai penambah nilai, agar status UGGp tersebut tetap bisa dipertahankan (green card).
"Dan salah satunya adalah penyelenggaraan berbagai even untuk meningkatkan kunjungan di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu," kata dia.
Baca Juga: Manfaat Buah Mangga Untuk kesehatan
Selain itu, pihaknya pun berencana menggelar kompetisi berselancar. Dengan tajuk Surf Fest Pro yang berlokasi di Pantai Cimaja Palabuhanratu. Ada 64 peselancar dari dalam dan luar negeri.
“Acara ini digelar untuk mempromosikan Cimaja. Yaitu promosi sebagai destinasi wisata selancar pilihan. Baik bagi peselancar pemula maupun profesional. Sekaligus destinasi yang cocok untuk penyelenggaraan lomba selancar tingkat nasional maupun internasional,” ujar dia.