Politisi PKB ini tidak mau kejadian saat libur panjang lima hari. Yaitu libur dikarenakan adanya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pekan lalu terulang.
Baca Juga: Korea Utara Terancam Bangkrut, Terpaksa Cari Pendapatan Dari Yang Lainnya
Saat liburan panjang tersebut, jumlah kenaikan penularan COVID-19 cukup tinggi. Sehingga libur akhir tahun harus diantisipasi secara baik.
"Kemenparekraf harus memastikan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 secara baik di tempat-tempat destinasi wisata. Mau tidak mau, harus siapkan semua destinasi sesuai prokes COVID-19," katanya.
Menurut dia, desa wisata adalah fakta bahwa masyarakat serta anak-anak muda dapat diberdayakan dengan bekerja langsung.
Sedangkan destinasi wisata prioritas atau super prioritas harus menunggu investor.(DS)(***)