INDOBALINEWS – Hasil survei elektabilitas menunjukkan dua tokoh nasional Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di posisi atas.
Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di bawah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Hasil survei yang dirilis Rabu 23 Februari 2024 itu menempatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di posisi ketiga.
Disebutkan Ganjar Pranowo mendapat suara 20,5 persen menyaingi Prabowo Subianto dengan 26,5 persen yang menduduki posisi teratas. Sedangkan Anies Baswedan meraup 14,2 persen.
Prosentase elektabilitas itu didapatkan setelah para responden diberikan pertanyaan jika pemilu diselenggarakan pada saat survei dilakukan, siapa yang akan dipilih.
Elektabilitas Ganjar Pranowo merangkak naik, mulai dari 7,3 persen pada April 2021, 13,9 persen pada Oktober 2021, dan 20,5 persen pada Januari 2022.
Baca Juga: Update Klasemen BRI Liga 1: Takluk Dari Persebaya, Arema Rawan Digusur Trio B
Tingginya elektabilitas tiga tokoh tersebut menciptakan jarak yang cukup jauh dengan nama-nama lainnya yang turut masuk bursa pilpres.
Nama Ketua DPR RI Puan Maharani berada di urutan terakhir dari 13 tokoh yang dipilih masyarakat dengan suara 0,6 persen. Teraput jauh jika dibandingkan Menkopolhukam Mahfud MD dengan 1,1 persen.
Nama lainnya adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Panglima TNI Andika Perkasa, Mensos RI Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Kemudian, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menparekraf RI Sandiaga Uno.
Baca Juga: Hasil Pertandingan BRI Liga 1: Persebaya Patahkan Rekor Tak Terkalahkan Arema FC
Sementara itu, ada 4,1 persen responden yang menjawab tokoh lainnya dan 11,8 persen responden menjawab tidak ada, tidak tahu, atau rahasia.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden pada 17-30 Januari 2022 silam.
Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Dengan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,8 persen.***