INDOBALINEWS - Butir-butir dalam Pancasila yang menjadi dasar negara kita, sudah mulai terlupakan, karena perkembangan zaman.
Padahal, kata Calon Anggota Legislatif Partai Nasdem untuk Dapil 1 Lotim, Mustayib. SH, suatu keharusan bagi setiap penyelenggara negara untuk melaksanakan.
"Pancasila hukum tertinggi negara, sudah sangat dipahami, tetapi seringkali prakteknya terabaikan karena kepentingan golongan tertentu," kata caleg Nasdem ini, di Selong, Lombok Timur Sabtu, 5 Agustus 2023.
Baca Juga: Kisah Pilu Lansia Prancis di Bali, Sakit dan Terlantar usai Hartanya Dibawa Kabur Istri Nikah Lagi
Bagi salah satu Pengusaha Sukses ini, kalau saja setiap penyelenggara negara menjalankan Pancasila, maka dengan sendirinya akan diperhitungkan oleh negara lainnya di dunia.
Perubahan untuk kembali ke Pancasila, kata politisi Nasdem ini, harus dikembalikan, dengan mengabaikan kepentingan tertentu.
Untuk saat sekarang ini, keadilan, kesejahteraan dan keamanan, katanya, bagi setiap individu rakyat yang ada di Republik ini sangat penting.
Baca Juga: Hafsan Hirwan : Soal MoU dengan Pihak Ketiga, Pemda Jangan Mau Dibodohi
Perbedaan yang ada, sebut dia, seharusnya menjadikan kita bersatu bahu membahu berdasarkan Pancasila untuk persatuan.
"Tetapi ego sektoral dan individu tertentu, justru semakin jauh dari Pancasila" katanya.
Sebagai pendobrak perubahan dari Partai Nasdem, kata Sekjen Partai Nasdem Lotim ini, harus dimulai sekarang juga.
Baca Juga: Pelepasan Karbon Berlebihan, Bumi Makin Panas
Penyelenggaran pemerintah yang bersih dari KKN dan harapan rakyat ini, katanya, bagaikan sebuah mimpi.
Tetapi kalau terpilih sebagai anggota legislatif, sebut dia, tentu pemahaman Pancasila harus dipraktekkan secara nyata untuk rakyat.
Sebagai pengemban amanah dari rakyat, katanya, dirinya akan menjadi garda terdepan membela Pancasila, khususnya kepada rakyat.
Baca Juga: Berbahaya Main Game Sambil Cas HP, Pelajar Tewas dengan Tubuh Gosong
"Rakyat sebagai pemilik kedaulatan, harus menjadi prioritas utama untuk bersama menjadi agen perubahan yang lebih baik untuk bangsa dan negara," katanya. *