"Jadi apa yang mau kita lakukan, dan Presiden setuju. Kita sudah usulkan pada KPU maupun Bawaslu nanti dan juga sudah kepada Kapolri supaya dibatasi nanti kampanye," ujar Luhut.
Luhut menyampaikan pula bahwa tidak ada kampanye terbuka , hanya melalui daring saja, di masa era baru ini, “intinya saya sudah saran kepada Presiden, kepada Kapolri teman teman Kapolda dan Kodam Pangdam, kita gak mau itu terjadi, karena kalau terjadi akan buat masalah jadi runyam, dan semua termasuk presiden pun setuju kemarin, “ paparnya.
Najwa mempertanyakan kondisi praktek dilapangan bahwa implementasi dari berbagai aturan sulit dijalankan , bahkan banyak pengabaian terjadi saat mulai proses pendaftaran sekalipun. “Prakteknya tidak semudah itu,” Najwa menyampaikan kepada Luhut.
Sementara Luhut merespon pertanyaan Najwa, “setuju bahwa kemarin belum (tegas) , dan kita lihat saja sekarang…, dan kita imbau semua pemimpin politik dan yang punya keinginan politik kita harus duduk tenang, kita punya tanggung jawab sekecil apapun untuk keamanan republik ini,’ rinci Luhut.
Baca Juga: Elvy Sukaesih Dikabarkan Meninggal Covid-19? Fitria Minta Doa Sang Ibu Sehat
Baca Juga: Pejabat Korea Selatan Tewas Ditembak Saat Coba Membelot ke Utara
Sementara Luhut menyampaikan pernyataannya di atas, Najwa menampilkan cuplikan video konser yang terjadi di tengah kampanye beberapa waktu lalu kepada Luhut, untuk kemudian mengkonfirmasi soal potensi klaster atas kerumunan yang terjadi.
Video yang ditampilkan oleh Najwa itu adalah video konser kampanye beberapa waktu lalu yang diunggah oleh akun Twitter @Cobeh09 pada Kamis, 24 September 2020.