Ini Yang Akan Terjadi Jika Perempuan Tak Mau Berhenti Merokok Saat Hamil

5 Desember 2022, 06:11 WIB
Ilustrasi ibu hamil. /Pixabay/StockSnap/

 

INDOBALINEWS - Merokok tak baik untuk kesehatan semua orang, apalagi untuk seorang perempuan yang tengah mengandung atau hamil.

Sejumlah gangguan kesehatan akan terjadi pada janin selama masih dalam kandungan maupun bayi yang akan dilahirkan jika seorang ibu hamil tak mau berhenti merokok.

Menurut Dokter Kandungan dr Ryandra Prakasa Tryastama, Sp.OG Asap rokok yang mengandung karbon monoksida dan nikotin, itu bisa berakibat buruk untuk kehamilan.

Baca Juga: Paman Ancam Ponakan, Kapolres Turun Tangan Ikut Mendamaikan di Balai Banjar

karenanya asal rokok yang dihirup atau terhirup oleh seorang ibu hamil dapat mengganggu tumbuh kembang janin yang ada di dalam kandungan ibu hamil tersebut.

"Karbon monoksida dalam asap roko dapat menghambat aliran darah dari ibu ke janinnya. Jadi akan menghambat pertumbuhan pada janin" kata dr Ryandra Prakasa Tryastama, Sp. OG saat menjadi pembicata dalam Seminar "Pengaruh Asap Rokok Terhadap Tumbuh Kembang Anak" di Kota Bandung, Minggu 4 Desember 2022.

Baca Juga: Jokowi Ikut Rapat Persiapan Pernikahan, Kaesang dan Erina Pamer Foto Prewedding

Selain itu semakin banyak asap rokok yang dihisap atau terisap oleh ibu hamil selama masa kehamilan juga bisa membuat berat badan bayi saat lahir menjadi rendah.

"Rokok juga bisa meningkatkan risiko komplikasi dalam kehamilanseorang ibu," imbuhnya seperti dilansir dari Antara Senin 5 Desember 2022.

Nah jika perempuan hamil yang perokok sjlit sekali berhenti, tapi hanya sekedar mengurangi jumlah rokok yang dihisap selama masa kehamilan, kata dr Ryandra, hal itu tidak akan mengeliminasi kemungkinan terjadinya komplikasi pada ibu hamil.

Baca Juga: Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran, 1.979 Jiwa Mengungsi

"Hal terbaik adalah berhenti merokok sebelum hamil, kalau saat hamil terbiasa merokok, sebisa mungkin berhenti lah merokok dari awal masa kehamilan," kata dia.

Dan jika bayi lahir sebelum waktunya atau prematur, maka berat badannya menjadi rendah dan ada kemungkinan terjadinya gangguan otak pada bayinya," lanjut dia.

Baca Juga: Cerita Pemain Persija Jakarta, Fisik Meningkat Usai Jalani TC Bersama Timnas Indonesia U20

Senada dengannya di acara yang sama Dokter Spesialis Anak, dr Agustina Sp.A M.Kes menambahkan saat asap rokok dihembuskan oleh perokok aktif maka asapnya akan menempel di ruangan, di permukaan baju selama dua jam sampai tiga jam.

"Jadi kalau ada orang tua merokok maka asapnya nempel di baju, di rambut di ruangan. Itu bertahan selama dua sampai tiga jam. Dan jika dalam kurun waktu itu orang tuanya menggendong anak maka bisa terhirup oleh anaknya," kata dia.

Baca Juga: Indonesia Diperkirakan akan Kehilangan 37 Medali Emas di SEA Games Kamboja

Dia menyarankan kepada orang tua perokok dan memiliki anak untuk merokok di luar rumah atau jangan di dekat anaknya.

"Kalau mau merokok dan di rumah ada anak kecil, maka merokok lah di luar jangan di dalam ruangan. Bahkan kalau bisa merokok lah di lapangan atau kebun," kata dia.

Baca Juga: Liga 1 Bergulir 5 Desember, Tanpa Spasojevic, Bali United Siapkan Lerby Eliandry dan Kadek Dimas Satria

Sekembalinya ke rumah usai merokok, dr Agustina menyarankan untuk mengganti baju yang dipakai saat merokok dan mandi.

"Jadi hampir mirip dengan antisipasi COVID-19. Beres merokok, ganti baju dan mandi karena asapnya nempel di rambut, di tubuh juga. Itu menempel hingga dua jam di kita jika tidak mandi sehabis merokok," kata dia.***

 

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler