Penelitian Terbaru, Merokok Dapat Mempercepat Penuaan, Benarkah?

- 17 September 2023, 19:16 WIB
Berikut 6 Tips Agara Berhenti Merokok, Salah Satunya Perbanyak Olahraga/Tangkap Layar/Rokok
Berikut 6 Tips Agara Berhenti Merokok, Salah Satunya Perbanyak Olahraga/Tangkap Layar/Rokok /

Panjang telomer dalam sel darah putih (disebut leukosit) sebelumnya telah dikaitkan dengan merokok, namun hingga saat ini, hanya ada sedikit penelitian yang mengetahui apakah status merokok dan jumlah rokok yang dihisap benar-benar menyebabkan pemendekan panjang telomer.

Para peneliti menggunakan data genom dari 472.174 peserta Biobank Inggris, terkait dengan perokok saat ini, mereka yang tidak pernah merokok, dan orang yang pernah merokok sebelumnya.

Mereka menemukan bahwa status merokok saat ini secara statistik berhubungan signifikan dengan panjang telomer leukosit yang lebih pendek, sedangkan perokok sebelumnya dan orang yang tidak pernah merokok tidak menunjukkan panjang telomer leukosit yang lebih pendek secara signifikan.

Baca Juga: Pemerasan Berkedok Kencan Online Seharga Rp150 Ribu Dibongkar, 4 dari Pelaku Positif Narkoba

Di antara orang-orang yang pernah merokok, terdapat kecenderungan panjang telomer yang lebih pendek, namun hal ini tidak signifikan secara statistik. Orang yang merokok lebih banyak memiliki panjang telomer leukosit yang jauh lebih pendek.

“Singkatnya, merokok dapat menyebabkan pemendekan panjang telomer leukosit, dan semakin banyak rokok yang dihisap, semakin kuat efek pemendekannya,” kata Dai.

“Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian observasional telah mengaitkan pemendekan panjang telomer leukosit dengan banyak penyakit, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kehilangan otot. Ini berarti bahwa efek merokok pada panjang telomer mungkin memainkan peran penting dalam penyakit-penyakit ini, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan. diperlukan untuk memahami mekanisme yang mendasarinya.

“Penelitian kami menambah bukti bahwa merokok menyebabkan penuaan. Karena ada manfaat kesehatan yang jelas dari berhenti merokok, sekarang saatnya untuk memasukkan dukungan serta pengobatan ke dalam manajemen klinis sehari-hari untuk membantu kita menciptakan lingkungan bebas rokok di masa depan. generasi," tambah Dai.***

Halaman:

Editor: Wildan Heri Kusuma

Sumber: Prokerala


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah