Spirit Artefak Nusantara: Sejumlah Seniman Berkolaborasi di Batubelah Art Space Klungkung

19 Oktober 2021, 09:45 WIB
Salah satu sesi pertunjukan seni kolaborasi sejumlah seniman di Batubelah Art Space. /Dok Batubelah Art Space

INDOBALINEWS - Batubelah Art Space menggelar kolaborasi pertunjukan seni sejumlah seniman lintas bidang di Banjar Lepang, Banjarangkan, Klungkung, Bali.

Acara ini digelar pada Senin 18 Oktober 2021, sehari setelah para seniman menapak tilas ke Candi gunung Kawi, Relief Yeh Pulu, dan Kertaghosa sebagai pemantik diskusi maupun penampilan kolaboratif.

Pertunjukan seni yang mereka sajikan merupakan reaksi konsep dan respons yang didapatkan melalui riset ke tiga situs yang merupakan bagian dari artefak penting di Bali tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa, 19 Oktober 2021, Prediksi Keberuntungan dan Asmara Capricorn, Aquarius, dan Pisces 

Sesi pertunjukan diawali perupa Made Kaek dalam aksirupa  ‘Black-Yellow Expression’ yang merupakan seri keempat berkarya di atas pelat aluminium sepanjang 12 meter.

“Aksirupa ini untuk membebaskan jiwa sambil menyerap energi alam maupun kawan-kawan seniman yang hadir,” kata Kaek.

Kemudian penari kontemporer Tebo Umbara tampil dengan olah seni gerak ‘Panah-Memanah’ yang mempertunjukkan kelenturan tubuh berikut aksi memanah yang energik.

Musisi Pandusukma yang menampilkan ‘intermingle process’ dengan raungan gitar, perkusi, dan ramuan efek suara mengiringi serta merespons pertunjukan yang digelar pagi hingga petang ini.

Penari asal India Maya Row. Dok. Batubelah Art Space

Baca Juga: Seratusan Kader Partai Ummat Mengundurkan Diri 

Berikutnya, penari asal India Maya Row menyajikan ‘Free Flow’ yang membawa tubuhnya bergerak bebas dan berekspresi merespons  lingkungan di sekitarnya.

‘Dharma’ sebuah presnetasi gerak dari seniman Dedy Sumantrayasa menggambarkan bagiama ini membakar, melebur atau melakukan pralina terhadap pikiran buruk dan rumitnya ritual.

Kemudian Made Yoga Jayanta dengan karyanya ‘Gending Agrapana Nawasena’ disusul performance seniman muda pendatang baru Made Teja Kirana. Seluruh proses kegiatan divideokan oleh seniman Asok Nagara.

Perupa Sugantika Lekung menampilkan ‘Milik Bersama’ yang secara ekpresif memukul-mukul tubuh sendiri dan mengajak yang hadir ikut pula meninju tubuhnya dengan sekuat tenaga.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa, 19 Oktober 2021, Prediksi Keberuntungan dan Asmara Libra, Scorpio, dan Sagitarius 

“Saya ingin mengungkapkan realitas Tat Twam Asi, bahwa apa yang kita lakukan ke orang lain sesungguhnya kita juga merasakannya. Bila sakit yang kita berikan maka sakit pula yang kita terima dan rasakan,” tutur Lekung.

Seniman dan pegiat lingkungan dari Yogyakarta, Iwan Wijono, membawakan ‘Perempatan” yang menjelaskan tentang seni konseptual dan hasil kontemplasi atas kunjungan ke Gunung Kawi, Yeh Pulu, dan Kertha Gosa.

Iwan juga merinci bagaimana unsur kehidupan dan peradaban manusia seperti sosial politik, ekonomi kesejahteraan, budaya spiritual, dan alam lingkungan berkorelasi dengan kesenian.

Dalam pertunjukan seninya, Iwan mengajak para seniman yang hadir saling berkolaborasi dan bakan mengajak pengunjung untuk ikut berinteraksi.

 Baca Juga: GYC 2021: 10 Ribu Anak Muda Indonesia Bersama Bersuara Menuju Sebuah Perubahan

Perupa yang juga pemilik Batubelah Art Space Wayan Sujana Suklu mengatakan dokumentasi kegiatan yang diprakarsai Aprilia ini akan dijadikan artefak sebagaimana situs-situs yang menandai zaman.

“Artefak kegiatan ini selanjutnya kami jadikan sebagai rekomendasi pengetahuan sebagai proses kebudayaan dan menjadi salah satu referensi untuk kegiatan ke depan,” kata Suklu.***

Editor: M. Jagaddhita

Tags

Terkini

Terpopuler