Sastrawan Pulau Lombok Kiki Sulistyo Luncurkan Antologi Cerpen ‘Bedil Penebusan’

26 Januari 2022, 21:02 WIB
Ilustrasi sampul antologi cerpen karya Kiki Sulistyo 'Bedil Penebusan'. /Twitter @aiakawabooks

INDOBALINEWS – Sastrawan asal Lombok Kiki Sulistyo meluncurkan kumpulan cerita pendek bertajuk Bedil Penebusan.

Antologi cerpen ini diluncurkan di halaman belakang Kantor LKBN Antara Biro NTB di Mataram, Rabu 26 Januari 2022.

Kiki Sulistyo mengatakan dua belas kisah yang terhimpun dalam buku tersebut dan kutipan sedikit banyak menggambarkan kisah-kisah apa yang akan didapatkan selama ini.

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Lombok: Pemenuhan Syarat Homologasi Grade A Telah Mencapai 90 Persen

"Kemiskinan, hantu, orang sakti, dan ketidakamanan adalah hal yang muncul kadang kebersamaan, kadang yang satu menyebabkan lain," katanya.

Ke-12 judul cerpen itu adalah Kebun Pisang di Belakang Rumah, Bedil Penebusan, Mata Hijau Anjing Danau, Pedang Hijau dari Laut, Teo Berubah jadi Bebek, dan Anjing Mati.

Selain itu ada Kurma Karma, Marbut Kembar, Suatu Kejadian di Kota Ampenan, Bulan Merah di Kota Ampenan, Sisifus Dusun Kami, Ibu Tidur di Beranda dan Riwayat Pemuatan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berikan Bantuan Permodalan kepada Puluhan Pedagang Pasar Bintan Center

Kiki menyebut karyanya sarat pengalaman yang pernah dialaminya beberapa tahu lalu dan sampai sekarang masih membekas. "Hingga mengubah persepsi saya," cetusnya.

Salah satunya, kata dia, cerpen berjudul Bedil Penebusan berdasarkan dari cerita rekannya dan benar-benar ada. "Bahwa adik dan kakak tidak akur," katanya.

Kemudian dari cerita tersebut, kata dia, dituangkan dalam karya sastra. Kiki Sulistyo juga mengagumi karya sastrawan nasional AA Navis yang terkenal dengan karya Robohnya Surau Kami.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berikan Bantuan Permodalan kepada Puluhan Pedagang Pasar Bintan Center

"Saya mengagumi karya AA Navis yang bisa terlihat dalam cerpen saya yang berjudul Marbut Kembar," katanya.

Kiki Sulistyo merupakan penulis Nusa Tenggara Barat peraih penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2017 dan Buku Puisi Terbaik Tempo 2018.***

 

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler