Jean mengatakan hal menarik yang patut disimak bahwa rujukan pada semesta sebagaimana dilakukan seniman-seniman di atas tidak secara langsung mengacu pada perangkat simbolis Bali.
“Para seniman memperluas jangkauan pesannya pada peminat yang tak ada kaitan dengan budaya Bali, tapi yang juga tertegun di hadapan kemahaagungan semesta. Kehadiran Bali pada umumnya lebih tersirat daripada tersurat. Tidak menjadi topik, tetapi penggiring pesan,” tuturnya.
Pendeknya, lajut Jean, dari karya-karya di atas terlihat bahwa seniman Bali dan seniman yang tinggal di Bali semakin sadar tentang tantangan yang mereka hadapi.
Jean mengatakan para perupa entah, tengah berbicara tentang diri dan kosmos; tentang kesadaran dan kompleksitas diri; atau kontradiksi sosial —akan tetapi pada galibnya mereka sudah semakin siap menjadi pelaku budaya baru yang menanti respons kreatif mereka yang otentik.***