Ubud Village Jazz Festival Kembali Digelar tahun 2021 secara Hybrid di Arma Museum

- 21 Oktober 2021, 22:39 WIB
Founder, Co-Founder dan tim panitia UBud Village Jazz Festival seusai jumpa pers di Denpasar, Kamis 21 Oktober 2021. (tanpa masker hanya  untuk kepentingan saat berfoto saja--red)
Founder, Co-Founder dan tim panitia UBud Village Jazz Festival seusai jumpa pers di Denpasar, Kamis 21 Oktober 2021. (tanpa masker hanya untuk kepentingan saat berfoto saja--red) /Dok Full

INDOBALINEWS - Di tengah angin segar melandainya kasus covid 19 di Pulau Bali, sedikit demi sedikit geliat aktivitas di segala bidang mulai bergeliat. Termasuk aktivitas para seniman musik yang sebelum pandemi biasa rutin menggelar festival.

Sebut saja, seniman musik pertunjukkan di Ubud Village Jazz Festival (UVJF) yang antusias untuk kembali menggelar eventnya yang ke-8 setelah jeda di tahun lalu karena pandemi. Ajang ini didukung pula oleh Kemenparekraf dan Kemenkop UMKM.

Meski harus beradaptasi dengan masa pandemi dengan sejumlah pembatasan dan aturan protokol kesehatan (prokes), ajang ini diharap menjadi pelipur lara para seniman dan pecinta musik jazz tanah air.

Baca Juga: Meski Pandemi, Bali Masih jadi Pasar Menjanjikan untuk Industri Otomotif

Menurut Yuri Mahatma, Co Founder UVJF, setelah lama menunggu dan terpaksa dibatalkan oleh pandemi dan melewatkan edisi 2020, Ubud Jazz Festival sekarang kembali on the track lagi. "UVJF yang akan digelar 29 dan 30 Oktober 2021 secara hybrid nanti, melanjutkan tradisi menjadi festival musik jazz terbesar dan paling disegani di Pulau ini sejak 2013," kata Yuri dalam jumpa pers di Kubu Kopi Renon Denpasar Bali Kamis 21 Oktober 2021.

Gelaran acara yang akan berlangsung di Arma Museum, Jalan Pengosekan Ubud Bali akan menjadi festival offline pertama yang akan diadakan di Bali semenjak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Catat Syarat Nonton World Superbike di Sirkuit Pertamina Mandalika Lombok

Sementara itu di kesempatan yang sama Co Founder Ubud Village Jazz Festival AA Anom Wijaya Darsana mengatakan bahwa ajang ini juga menerapkan protokol Kesehatan seperti yang ada dalam aturan pemerintah semisal pembatasan penonton,zona tempat duduk sekitar 300 orang dan maksimal total pengunjung 500 orang. Selain itu pengunjung juga wajib scan aplikasi pedulilindungi dan vaksinasi 2 kali.

"Kita semua harus mempertimbangkan dan menyadari bahwa relaksasi yang kita miliki sekarang, rendahnya tingkat penyebaran virus merupakan berkah bagi Bali setelah 2 tahun dilanda pandemi terparah," beber Anom.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x