Manuel Kaisiepo: Penerbitan 100 Buku Pembentuk Indonesia Dukung Literasi Nasional

- 21 November 2021, 15:48 WIB
Manuel Kaisiepo, penulis wartawan, politikus
Manuel Kaisiepo, penulis wartawan, politikus /Satupena

 

INDOBALINEWS - Penerbitan ulang 100 judul buku yang membentuk dan mewarnai Indonesia oleh Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena adalah bagian gerakan literasi nasional, karena buku menjadi sejarah intelektual bangsa Indonesia.

Hal itu diungkapkan Manuel Kaisiepo, salah seorang tim ahli yang menyeleksi 100 buku tersebut.

Manuel bicara dalam website seminar Obrolan Hati Pena #14 di Jakarta, Minggu 21 November 2021 dengan pemandu diskusi adalah Swary Utami Dewi dan Anick HT.

Baca Juga: Denny JA: Buku adalah Mesin Paling Sempurna dan Paripurna

Website seminar Satupena ini mendiskusikan 100 buku yang telah mewarnai sejarah bangsa Indonesia.

Sebagai pembicara adalah dua anggota tim ahli yang menyeleksinya; Manuel Kaisiepo untuk kategori nonfiksi dan Nia Samsihono untuk fiksi.

Manuel menjelaskan, ada kriteria dalam memilih 100 buku opini.

Misalnya, isinya dianggap masih relevan dengan konteks zaman sekarang.

Baca Juga: Satupena akan Rilis 100 Buku Bersejarah yang Memengaruhi Indonesia

Atau, buku itu menyampaikan pemikiran dan gagasan besar pada zamannya. Bahkan, ada ide yang masih kontroversial sampai saat sekarang.

Manuel mengakui, masih banyak kontroversi, pro ataupun kontra, tentang pilihan 100 judul buku itu.

Menurut cendekiawan asal Papua ini, itu adalah wajar dan dinamika yang sehat. Tetapi ini harus dianggap sebagai langkah awal, bukan final.

Sesudah 100 judul buku ini, nanti bisa disusun 100 judul buku kedua, dan seterusnya.

Baca Juga: Bertambah Tujuh, Jumlah Usaha Karaoke yang Kembali Buka di DKI Jakarta

“Terus terang, saya pun masih belum puas dengan hasil pilihan ini,” ujar Manuel.

Manuel juga menyatakan keprihatinan bahwa banyak dari buku-buku, yang menjadi sejarah intelektual bangsa tersebut, sekarang sulit ditemui di toko buku ataupun di perpustakaan.

Ia juga mencatat, berbagai survei menunjukkan, tingkat literasi Indonesia masih terpuruk di level dunia. ***

Editor: Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x