Salah satunya, kata dia, cerpen berjudul Bedil Penebusan berdasarkan dari cerita rekannya dan benar-benar ada. "Bahwa adik dan kakak tidak akur," katanya.
Kemudian dari cerita tersebut, kata dia, dituangkan dalam karya sastra. Kiki Sulistyo juga mengagumi karya sastrawan nasional AA Navis yang terkenal dengan karya Robohnya Surau Kami.
Baca Juga: Presiden Jokowi Berikan Bantuan Permodalan kepada Puluhan Pedagang Pasar Bintan Center
"Saya mengagumi karya AA Navis yang bisa terlihat dalam cerpen saya yang berjudul Marbut Kembar," katanya.
Kiki Sulistyo merupakan penulis Nusa Tenggara Barat peraih penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2017 dan Buku Puisi Terbaik Tempo 2018.***