'GWK Menari': Upaya Dukung Literasi Budaya Seni Tari di Bali

- 15 Februari 2024, 19:36 WIB
Siswi SD yang ikut program GWK Me.Nari.
Siswi SD yang ikut program GWK Me.Nari. /Dok Humas GWK

INDOBALINEWS - GWK Cultural Park menghadirkan program bertajuk GWK Menari atau GWK Me.Nari, sebuah edukasi budaya seni tari Bali kepada siswa dan siswi Sekolah Dasar di sekitar GWK Cultural Park.

Edukasi ini dalam bentuk pembelajaran menari bersama yang diselenggarakan tanpa dipungut biaya apapun. Sementara para pelatih tari adalah penari tetap GWK lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Stefanus Yonathan Astayasa, Operation Director GWK Cultural Park mengatakan program ini disambut positif oleh siswa, sekolah, maupun orang tua. "Program ini telah diluncurkan pada akhir tahun lalu dan telah terdaftar lebih dari 300 siswa/i untuk mengikuti pembelajaran rutin yang berlangsung dari Senin hingga Jumat," ujar Stefanus dalam pernyataan resminya Kamis 15 Februari 2024.

Baca Juga: Ini Link Real Count KPU Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2024

Siswa siswi SD yang ikut program GWK Me.Nari.
Siswa siswi SD yang ikut program GWK Me.Nari. Dok Humas GWK

Lebih lanjut dikatakannya, program ini berkolaborasi dengan Departemen Attraction & Event GWK. Dan setelah 3 minggu pelatihan, dilaksanakan evaluasi serta pemberian apresiasi berupa piala bagi peserta dengan nilai terbaik pada Minggu, 11 Februari 2024.

Sebanyak 118 siswi dan 41 siswa telah dinyatakan siap untuk mengikuti evaluasi Tari Wirayuda dan Tari Pendet. Makna dari Tari Wirayuda adalaha siap dan berani berperang
dalam membela tanah air dari ancaman musuh.

Sedangkan Tari Pendet, ditujukan sebagai bentuk ucapan selamat datang atas turunnya Dewa di Bumi. Dihadiri oleh lebih dari 400 orang, kegiatan evaluasi ini mendapatkan sambutan dan dukungan baik dari seluruh orang tua siswa/i serta seluruh pihak yang
terlibat.

Baca Juga: Hasil Quick Count di Bali, Prabowo Jebol Kandang Banteng, Koster Akui Suara Ganjar Jauh dari Target

“Tidak hanya melalui GWK Me.Nari, kami berupaya terus konsisten dalam mendukung pelestarian budaya Bali," imbuhnya.

Bahkan setelah program GWK Me.Nari ini, program akan dilanjutkan dengan program GWK Menabuh alat musik, salah satunya Gamelan Bali. "Program tersebut akan lebih lagi melibatkan sekolah-sekolah dan semakin banyak juga nilai-nilai warisan budaya yang dapat kita rawat, pertahankan, dan lestarikan bersama,“ ujar Stefanus Yonathan Astayasa, Operation Director GWK Cultural Park.

Baca Juga: Pidato Kemenangan Prabowo di Quick Count, Janji Rangkul Semua Pihak: 'Ini Kemenangan Rakyat Indonesia'

Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, proses belajar menari ini justru menjadi daya tarik wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.

Bahkan terdapat beberapa turis dari Eropa seperti Jerman dan Belanda datang khusus ke GWK untuk menyaksikan pementasan belajar seni tari tersebut. Salah satu kegiatan rutin yang diadakan GWK setiap harinya adalah pementasan tari reguler di setiap jam.

Baca Juga: Ketua TPN: Quick Count Bukan Hasil Akhir, Tunggu Rekapitulasi Manual KPU

Pementasan reguler berupa 15 Pertunjukan Tari oleh Sanggar yang dimiliki GWK termasuk Tari Kecak yang dikolaborasikan dengan Ogoh-ogoh. ***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah