Pariwisata Bali Terancam, Komite IV DPD RI Bambang Santoso Lirik Sektor Pertanian

18 September 2020, 20:55 WIB
Anggota DPD RI Dapil Bali, H. Bambang Santoso saat melaksanakan Kunjungan Kerja ke Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, /Shira Ade/Dok H Bambang Santoso

 

INDOBALINEWS - Bali memerlukan inovasi pembaharuan pijakan ekonomi kedepannya agar ekonomi Bali bisa tumbuh dan bangkit kembali pasca terpuruk karena wabah pandemi covid-19. Karena daerah Bali yang bertumpu pada pariwisata ternyata tidak tangguh menghadapi krisis akibat dampak dari wabah Covid-19. 

Baca Juga: Rocky Gerung: Istana Berusaha 'Mematikan Langkah’ Anies , Mahfud dan Sri Mulyani di Prediksi Siuman

Demikian dikatakan oleh Anggota DPD RI Dapil Bali, H. Bambang Santoso saat melaksanakan Kunjungan Kerja ke Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, seperti yang dikutip oleh indobalinews.com Jumat 18 September 2020.

Kunjungan ini dalam rangka mencermati data statistik perkembangan yang terjadi di Bali dalam masa pandemi Covid-19 yang belum juga usai sampai saat ini.

 Baca Juga: MPR Dukung Bio Farma Produksi Vaksin Covid-19

"Beberapa potensi di Bali seperti Pertanian bisa dijadikan salah satu pijakan untuk membawa ekonomi bisa tumbuh kembali. Untuk merespon kebutuhan pasar, perlu pemilihan model pertanian seperti apa yang bagus sesuai dengan karakter Daerah Bali," ujar H. Bambang Santoso.

Komite IV DPD RI dalam Kunjungan Kerja ini memfokuskan pada APBN Tahun 2021 termasuk didalamnya terkait dengan pendapatan pajak, dana perimbangan, dana Desa dan keuangan terkait lainnya. Oleh karena itu, penting bagi Komite IV DPD RI untuk menerima masukan dari BPS mengenai perekonomian, baik secara makro maupun secara mikro khususnya yang terjadi di Bali.

Anggota DPD RI Dapil Bali, H. Bambang Santoso saat melaksanakan Kunjungan Kerja ke Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Dok H Bambang Santoso

Baca Juga: 'Bali I Miss U', Terapkan Budaya Patuh Terhadap New Normal Untuk Berwisata Sehat

"Melihat pertumbuhan ekonomi yang mengkhawatirkan, untuk itu kami mencari informasi dari BPS yang akan kami bawa ke Pusat untuk dicarikan solusi bagi Provinsi Bali," kata Anggota DPD RI, H. Bambang Santoso.

Dialog bersama anggota DPD RI Dapil Bali dengan Kepala BPS Provinsi Bali membahas data yang lebih rinci terkait kondisi daerah masing-masing sebagai masukan untuk pembahasan rancangan APBN.

Baca Juga: Transmisi Lokal virus Covid-19 di Tabanan Melonjak, Bupati Tutup Fasilitas Publik

"Jangan bertumpu pada sektor pariwisata saja, ada sektor pertanian yang bisa dijadikan potensi untuk bisa membawa perekonomian Bali tumbuh kembali," ujarnya.

Dalam kesemapatan itu Kepala BPS Provinsi Bali, Adi Nugroho beserta jajarannya secara luas memaparkan mengenai Data Sosial Ekonomi Strategis di Provinsi Bali seperti pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, inflasi, dan ketenagakerjaan.

Baca Juga: Covid-19 Jumlah Kematian Naik, Jakarta dan Bali Diperhatian Khusus

Laju pertumbuhan ekonomi Bali tercatat tumbuh negatif -10,98% pada triwulann II (April s.d Juni 2020) (Y o Y). Tidak bisa dipungkiri bahwa kontraksi ekonomi terjadi begitu hebat di Bali akibat pandemi Covid-19.

Mengamati data hasil riset dan pengamatan lapangan yang dimana jumlah penderita Covid-19 terus mengalami peningkatan, seyogyanya kebijakan anggaran 2021 pemerintah tetap memfokuskan diri pada 3 sektor utama: Kesehatan, Ekonomi dan juga sosial.

Anggota DPD RI Dapil Bali, H. Bambang Santoso saat melaksanakan Kunjungan Kerja ke Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Dok H Bambang Santoso

Baca Juga: Siapkan Hotel Bintang 3, Pemerintah Tak Lagi Ijinkan Warga Isolasi Mandiri

Penting dan perlu bagi Pemerintah Bali meningkatkan sektor selain pariwisata yang diharapkan mampu menjadi sektor penyeimbang kekuatan ekonomi di Bali adalah sektor pertanian, perkebunan, hortikultura, dan sektor perikanan (laut dan darat). Sehingga ke depan di RAPBN butuh perhatian dari pemerintah mulai dr aspek permodalan sampai pemasaran.

Lantaran sumbangan pertumbuhan ekonomi sektor pertanian semester I tahun 2020 kembali mendekati sumbangan di tahun 2014 (14,65%), yaitu sebesar 14,62% artinya stabil. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor pertanian masih sangat bisa dijadikan tumpuan strategis di masa pandemi Covid-19 untuk membantu peningkatan ekonomi Bali, seperti industri biofarmaka.

Baca Juga: Yang Terjadi Pada Tubuh Anda Ketika Rajin Olahraga tapi Jarang Minum Air Putih

Sektor-sektor ini jika dikelola dengan baik akan membantu pertumbuhan ekonomi sesuai yang dicanangkan oleh pemerintah, khususnya di Bali.(***)

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler