INDOBALINEWS - Keberadaan Drone Ilegal yang terbang di area Pertamina International Street Circuit Mandalika, sangat mengganggu jalannya balapan.
Menurut Kasubbid Tekinfo Bid TIK KooRider Tim BMW tertantang taklukkan rbrimob Polri Kompol Yudi Irawan, di samping untuk keselamatan penonton dan jalannya balapan, juga mengganggu helikopter yang sedang terbang di kawasan udara sirkuit.
Lagi pula, lanjut Yudi Irawan, ada aturan yang mengatur soal penerbangan pesawat tanpa awak dalam mengambil gambar, serta harus ijin dari pihak penyelenggara.
Baca Juga: Ketua KPK: Nilai Baik yang Terus Disemai dalam Masyarakat akan Tumbuhkan Karakter yang Baik
"Penerbangan 'Drone Ilegal' ini, sangat dilarang keras di area sirkuit saat balapan sedang berlangsung," tegasnya, Selasa, 16 November 2021.
Pada balapan IATC kemarin, tutur Yudi Irawan, petugas menemukan Drone Ilegal yang mengambil gambar.
Baca Juga: Ada Station Charging Mobil Listrik di Awann Sewu Boutique Semarang
Drone Ilegal tersebut, katanya, kita kembalikan ke pemiliknya, dan memberikan teguran langsung.
Dalam pengamanan kawasan udara sirkuit, terangnya, petugas juga mampu mendeteksi setiap Drone yang akan masuk dalam radius 2 kilometer.
Drone Jammer yang dimiliki petugas ini, ungkap Yudi, adalah peralatan khusus dari Mabes Polri.
Baca Juga: WNA Tiongkok Otak Pinjol Ilegal yang Sebabkan Seorang Ibu Bunuh Diri, Ditangkap
"Alat ini, mampu menghalau dan merusak, sehingga tidak bisa dikendalikan lagi oleh pemiliknya," papar Yudi Irawan.
Secara teknis, lanjutnya, Drone Jammer ini bekerja berdasarkan gelombang radio.
"Kekuatan gelombang radio dengan pemancar high gain directional kemudian melumpuhkan kendali drone ilegal sasaran," terangnya.
Baca Juga: Bikin Surat PCR Palsu, Karyawati RS Unram Ditangkap Polisi
Yudi Irawan menambahkan, karena itu para pemilik drone tanpa ijin ini, agar tidak menerbangkan Drone miliknya itu saat perhelatan World Superbike (WSBK).
Anggota patroli drone, jelasnya, nantinya akan ditempatkan di enam bukit sekeliling sirkuit.
"Kalau yang kemarin, kita hanya melakukan pembinaan saja. Tetapi untuk berikutnya, kita akan ambil tindakan," demikian Yudi Irawan. ***