INDOBALINEWS - Pantai Pink dengan keindahan pantai warna pink, terletak di Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, NTB, dinilai masih jauh dari harapan sebuah destinasi wisata andalan.
Kalau dari panorama alam pantai pink ini, kata Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Pink Lestari, Ahmad Turmuzi, sudah mendunia, hanya yang menjadi penghalang untuk sebuah pengembangan, terhalang oleh para mafia tanah.
"Jadi keindahan pantai pink ini, tercederai oleh bermunculannya para mafia tanah," katanya, Minggu, 29 Januari 2023.
Baca Juga: Lagi Lagi Tanjakan Goa Gong Makan Korban, Truk Bermuatan Bir Terguling, Ini Pengakuan Sopirnya
Bahkan, kata dia selaku pengelola, ide-ide dan pengembangan pantai pink sebagai destinasi andalan, sudah direncanakan empat tahun silam.
Tetapi realisasi empat tahun silam itu, sebut dia, baru terwujud sekarang ini.
Paket wisata camping ground dan makan malam khas laut setempat, bagi Turmuzi, adalah langkah awal untuk memulai.
Baca Juga: Barito Putera Datangkan Eksel Runtukahu, Striker Baru Eks Sulut United, Intip Statistiknya di Liga 2
"Untung saja, dimulai dengan peringatan hari jadi ke-3 Forum Jurnalistik Lombok Timur (FJLT)," katanya.
Terkait tanggung jawab pengelolaan pantai pink ini, kata dia, memang tanggung jawab pihak provinsi NTB
Bagi Turmuzi, terlepas dari tanggung jawab siapapun, tetapi kita hanya menginginkan agar potensi pantai ini, paling tidak bisa mendongkrak perekonomian masyarakat NTB secara keseluruhan.
Baca Juga: Indonesia Masters 2023: Unggul 3 : 0 Atas Chico, Jojo Rebut Gelar Perdana Tahun Ini?
"Sangat disayangkan, potensi besar yang kita miliki, belum bisa dikelola secara maksimal," katanya.
Sinergitas antara steak holder pariwisata, kata Turmuzi, sangat diperlukan untuk pencapaian hasil yang maksimal, terutama kendala-kendala yang menghalang-halangi investasi pada kebangkitan pariwisata. ***