Side Event KTT ASEAN Labuan Bajo: Sidang ASCC di Bali, Ini 4 Prioritas Utamanya

9 Mei 2023, 11:19 WIB
Menko Muhadjir usai Sidang ASCC ke 29 di Bali Senin 8 Mei 2023, dalam rangkaian side event KTT ASEAN di Labuan Bajo. /Shira Indobalinews

INDOBALINEWS - Menko PMK Muhadjir Effendy selaku Pemimpin Sidang Dewan Menteri ASCC di Bali memberi pengarahan pada pertemuan tentang prioritas utama Pilar Sosial Budaya ASEAN di bawah tema Keketuaan Indonesia, “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

Dalam mendukung tema keketuaan Indonesia, Pilar Sosial Budaya ASEAN mengajukan 4 dokumen komitmen bersama ASEAN.

Yakni terkait: Isu One Health , Jejaring desa ASEAN, Pelindungan pekerja migran dalam situasi krisis, dan pekerja migran khususnya nelayan migran.

Baca Juga: Jelang KTT Asean Labuan Bajo: Pertamina Prediksi Konsumsi BBM Naik 30% di SPBU Selama Acara

Hal ini disampaikannya usai sidang Dewan Menteri Pilar Masyarakat Sosial Budaya ASEAN (ASCC) di Hotel Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort Senin 8 Mei 2023.

ASCC menyelenggarakan sidang tingkat Menteri sebanyak dua kali setahun. Dalam Sidang Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-29.

Baca Juga: Peringati Hari Pers Sedunia, Karma Kandara Resort Bali Berbagi Pengalaman Keindahan Bali dengan Tur Sepeda

Pertemuan ini membahas deklarasi Pilar Sosial Budaya yang akan disahkan oleh para Pemimpin Negara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42.

Sidang ASCC ke-29 dihadiri oleh Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN, di antaranya Menteri Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Sekretaris Jenderal ASEAN, serta Pejabat Perwakilan Menteri Thailand, Viet Nam, dan Kamboja.

Baca Juga: Selama Libur Lebaran 2023, Bandara Ngurah Rai bali Catat 1.172.936 Penumpang

4 Pilar utama ini diajukan sebagai upaya memajukan ASEAN yang inklusif dan tetap relevan dengan perkembangan isu global.

Untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat, Rangkaian Sidang Dewan Menteri Pilar 

"Sosial Budaya ASEAN ke-29 didahului dengan beberapa side events. Side event yang pertama adalah temu seniman dan budayawan. Dalam pertemuan tersebut, para budayawan menyampaikan aspirasi dan harapannya agar semua anggota masyarakat dapat lebih dilibatkan dan ditingkatkan partisipasinya untuk berkontribusi terhadap keragaman ekspresi budaya di ASEAN," ujar Muhadjir.

Baca Juga: Bejat! Seorang Ayah Setubuhi Anak Tiri yang Masih SMP Hinga 10 Kali, Ditolak Malah Ngancam Sakiti Ibunya

Lebih lanjut pada tanggal 7 Mei 2023, bagian dari rangkaian Sidang ASCC ke-29 diselenggarakan acara ASCC Knowledge Forum dengan tema “ Addressing Gaps and Rethinking Pathways to Alleviate Poverty in ASEAN ”.

ASCC Knowledge Forum merupakan forum bertukar pandangan dan pengalaman terkait kebijakan pengentasan kemiskinan di ASEAN yang memperhatikan aspek kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial (GEDSI). 

Hasil dari dua kegiatan ini disampaikan oleh Menko PMK dalam Sidang ASCC ke-29. 

Baca Juga: Hadiah Bagi Orang Tua yang Memiliki Anak Perempuan

“Sebagai ‘pilar rakyat’, saya percaya bahwa penting untuk menerjemahkan tema 'ASEAN Matters' dan merefleksikan relevansi ASEAN bagi rakyat. Hal ini hanya dapat dicapai dengan memastikan inklusivitas ASEAN dengan benar-benar melibatkan, menghubungkan, dan mempertahankan kehadiran ASEAN di tingkat akar rumput, karena bagaimanapun mereka adalah orang-orang yang kita layani” tegas Muhadjir. 

Sementara itu, lanjutnya aspirasi-aspirasi para budayawan untuk memajukan budaya ASEAN dapat direalisasikan melalui program pertukaran tokoh budaya ASEAN, festival budaya, serta kegiatan lainnya yang dapat mendorong promosi ekspresi budaya ASEAN.

Baca Juga: Welcome to Bali: Para Turis Disambut Mobil Klasik nan Rupawan dari Tuksedo Studio Exhibition

“Sementara itu, guna mempercepat penanggulangan kemiskinan di ASEAN, komitmen dan kerjasama yang kuat dengan berbagai pihak, termasuk kelompok masyarakat sipil, akademisi, sektor swasta serta organisasi masyarakat lainnya sangat dibutuhkan," imbuhnya.

Oleh sebab itu, penyelenggaraan acara-acara ini untuk merangkul seluruh aspek masyarakat dalam memajukan Kerjasama ASEAN.

Setelah melaksanakan sidang, para Menteri ASCC dan delegasi mengikuti cultural visit di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Baca Juga: Viral, Bule Rusia yang 'Pose Bugil' di Pohon di Bali Diganjar Deportasi, Simak Pengakuannya

Pada cultural visit tersebut, para Menteri ASCC diajak membuat Gebogan Bali menyusun bersama kumpulan buah yg bertujuan untuk merefleksikan kerja sama anggota Asean untuk membentuk piramida buah-buahan.

Pada kesempatan ini juga delegasi ASEAN diajak berkeliling melihat keindahan Plaza Wisnu dan Plaza Garuda. Hasil Sidang ASCC akan disampaikan pada KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo.

Dalam Sidang ASCC ke-29, para Menteri dan Sekretaris Jenderal ASEAN, menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama dalam mewujudkan prioritas Pilar Sosial Budaya di bawah Kepemimpinan ASEAN Indonesia. 

Baca Juga: Tupperware Terancam Bangkrut, Saham Anjlok 90 Persen

Sidang menyambut baik keterlibatan Wakil Menteri Solidaritas Sosial dan Inklusi Timor Leste, Signi Chandrawati Verdial dalam pertemuan tersebut sebagai Observer , dan menegaskan kembali dukungannya terhadap persiapan Timor-Leste untuk bergabung dengan ASEAN.

Selain itu, sidang menegaskan kembali pentingnya bekerja sama untuk memfasilitasi pemulihan pascapandemi yang inklusif dan memajukan upaya pembangunan Komunitas ASEAN.

Sehubungan dengan kondisi ASEAN yang memulih dari pandemi COVID-19, Sidang mendukung prioritas Indonesia untuk memperkuat arsitektur kesehatan regional, dan mendukung Deklarasi Pemimpin ASEAN tentang Inisiatif One Health sebagai salah satu dokumen keluaran untuk diadopsi pada KTT ASEAN ke-42.

Baca Juga: Tragedi Malam Takbiran Jelang Idul Fitri 2023: Mercon Membawa Petaka

Penguatan perlindungan sosial pekerja migran, terutama dalam situasi krisis, juga menjadi prioritas utama di bawah Keketuaan ASEAN Indonesia tahun ini. 

Hasil penting lainnya di bawah Pilar Sosial Budaya adalah pembangunan desa dan pembentukan jaringan desa ASEAN ( ASEAN Village Network ).

Jejaring ini akan memungkinkan desa-desa se-ASEAN untuk saling bertukar pengetahuan dan menjajaki peluang kemitraan. 

Baca Juga: Rabies Free Bali Butuh Komitmen Kolaborasi dan Sinergitas Lintas Sektoral

“Saya yakin diskusi kita hari ini adalah awal yang baik bagi Pilar Sosial Budaya untuk mencapai ASEAN yang tangguh, berkelanjutan, dan inklusif seperti yang kita cita-citakan," ujarMuhadjir.

Sebagai informasi, Sidang ASCC ke-29 diselenggarakan secara berurutan dengan KTT ASEAN ke-42 dan pertemuan terkaitnya yang akan berlangsung pada 9-11 Mei di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.***

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler