14.500 Personil Dikerahkan guna Jamin Keselamatan KTT AIS 2023 di Nusa Dua, TFG Dijalankan

9 Oktober 2023, 11:07 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin jalannya Tactikal Floor Game (TFG) di Gelanggang Olahraga (GOR) Yudomo, Kepaon, Denpasar, Bali, Minggu 8 Oktober 2023.  /Dok. Moh. Kadafi

INDOBALINEWS - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin jalannya Tactical Floor Game (TFG) beserta jajaran dari TNI dan Polri di Gelanggang Olahraga (GOR) Yudomo, Kepaon, Denpasar, Bali, Minggu 8 Oktober 2023.

Pelaksanaan TFG dalam rangka menjamin keselamatan VVIP kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic Island State (AIS) atau Forum Negara Pulau dan Kepulauan Tahun 2023 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) di Nusa Dua, Badung, Bali, dari tanggal 10-11 Oktober 2023 yang dihadiri puluhan negara peserta.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan pelaksanakan TFG dalam rangka pengamanan KTT AIS Forum kelima pada tahun 2023 di Pulau Bali.

Baca Juga: Transfer Pemain Liga 1: Melempem di Persebaya Surabaya, Paulo Victor Didekati Persikabo 1973

"TFG ini untuk memberikan pemahaman kepada masing-masing satuan tugas (Satgas) terhadap tugas yang diemban dari Dansatgas (Komandan Satuan Tugas) masing-masing anggotanya," ujar Panglima TNI Yudo saat konferensi pers, Minggu malam 8 Oktober 2023.

"Di mana di tempatkan dan bagaimana mekanisme bekerja dan komunikasi dan semuanya, sehingga di dalam TFG ini diharapkan mereka memahami nanti tugas kedepannya dilaksanakan," lanjutnya.

Ia juga menyebutkan bahwa untuk anggota personil gabungan yang dikerahkan sebanyak 14.500 personil dari TNI dan Polri serta satgas lainnya.

Baca Juga: Hadiri KTT AIS Forum 2023 di Bali, Perdana Menteri Sao Tome Tiba Pertama

"Personil yang dikerahkan ada kurang 14.500 dari TNI dan Polri dan satuan tugas pendukung lainnya dan juga alusista baik darat, laut, maupun udara. Semua kita kerahkan untuk mengantisipasi ancaman-ancaman baik dari luar maupun dari dalam," ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pengamanan KTT AIS sama dengan pengamanan KTT lainnya yang sudah pernah digelar di Indonesia terutama KTT G-20 yang pernah digelar di Pulau Dewata.

"Semuanya kita antisipasi, semua ancaman-ancaman baik luar maupun dari dalam. Baik ancaman yang faktual maupun potensial sehingga kegiatan KTT ini dapat terlaksana dengan baik dan aman dan lancar seperti yang lalu-lalu," jelasnya.

Kemudian, pihaknya menyatakan bahwa selama KTT AIS ini tidak ada pembatasan secara sosial atau masyarakat dan para wisatawan di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali.

Baca Juga: ZINC Trail Run Ketujuh Digelar di Ubud, 1.000 Pelari Domestik dan Mancanegara Nikmati Alam dan Budaya Bali

"Saya kira tidak ada pembatasan itu, cuma nanti saat dilaksanakan konvoi mulai dari hotel sampai daerah BNDCC itu mungkin akan terganggu, karena pasti akan distop di jalan seperti biasanya, saya kira di Bali sudah tidak asing lagi dan sudah sering dilaksanakan KTT," jelasnya.

Kemudian, untuk personil yang diterjunkan tidak ada bantuan personil dari luar negeri atau pihak asing dan semuanya pengamanan dari tim gabungan baik itu TNI dan polri serta satgas lainnya.

"Untuk bantuan asing tidak ada, semuanya kita laksanakan dari personil kita, karena saya kira kita mampu dari kekuatan darat, laut dan udara. Kemudian, dari Polri dan semua kementerian lembaga terkait, BIN dan semuanya ini mampu untuk melaksanakan pengamanan seperti yang sudah dilaksanakan selama ini. Jadi, kita tidak pernah minta bantuan luar dengan kekuatan kita, insyaallah kita mampu melaksanakan pengamanan ini," imbuhnya.

Baca Juga: Semangati Probo 08 Bali, Dewa Nyoman Budiasa Yakin Anak Muda Jadi Penentu Pemilu 2024

Pihaknya juga menyatakan, bahwa apabila masyarakat sedikit terganggu dengan adanya KTT AIS pihaknya memohon maaf. "Karena memang ini tugas negara yang harus kita laksanakan dan protokolnya seperti itu dan dimaklumi. Dan itu toh juga tidak ditutup lama yang lalu sama juga, saya kira masyarakat Bali sudah paham dengan pengamanan KTT ini," ujarnya.

Kemudian, dalam KTT AIS ini soal isu ketahanan laut di Indonesia pihaknya menyatakan tentunya bagaimana tetap menjaga laut di Indonesia agar tetap kondusif. Karena laut di Indonesia memang digunakan untuk pelayaran freedom navigation bagi semua negara dan Indonesia menjadi perlintasan dunia.

Baca Juga: Transfer Pemain Liga 1: Dipecat PSM Makassar, Wiljan Pluim Dikabarkan Gabung Borneo FC

"Saya kira kita harus menjaga stabilitas kawasan dan juga menjaga kondusivitas semua. Sehingga, pengguna laut ini dapat terjamin keamanannya terutama melalui Indonesia, melalui alur-alur kepulauan yang lain, yang bisa dilintasi oleh kapal-kapal antar benoa antar samudra. Saya kira, kita sudah sepakat Indonesia memberikan tiga alur dan tentunya kita memberikan jaminan dan keamanan para pengguna laut, baik dalam dan luar negeri," paparnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa polri dalam pengamanan KTT AIS ada di ring tiga dan KTT AIS diikuti oleh beberapa negara yang tergabung dalam Melanesian Spearhead Group (MSG) dan negara pasifik.

"Yang tentunya membawa isu-isu yang strategis. Kemudian juga bagaimana kami mengantisipasi isu-isu yang berkembang baik dalam negeri maupun luar negeri yang bisa berdampak atau mengganggu perjalanan KTT AIS ini. Tentunya, Panglima dan saya akan melaksanakan kegiatan pengamanan se-optimal mungkin sehingga seluruh rangkaian kegiatan ini dapat berjalan dengan baik," tuturnya.

Baca Juga: 8 Rekomendari Soal Pencegahan Penyiksaan hasil Temuan KuPP di Wilayah Tengah

Ia juga menerangkan bahwa isu-isu yang dibahas dalam KTT AIS akan menghasilkan keputusan penting dan strategis dan hal itu semakin menempatkan posisi Indonesia menjadi lebih baik. Khususnya dalam hal keketuaan di tingkat internasional.

"Dan keputusan keputusan yang ada menjadi keputusan yang bermanfaat bagi lingkungan Negara-negara di pasifik (dan) MSG maupun negara lain yang ikut dalam bagian isu-isu yang dibicarakan," ujarnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa bahwa KTT AIS di Bali akan memperkuat internasional trust untuk Indonesia dan ini sangat penting untuk diplomasi internasional dan terkait posisi Indonesia di mata internasional.

Baca Juga: 'Kekerasan Seksual di Kampus Merupakan Permasalahan Besar dan Mendalam'

"Sehingga kami mengimbau agar kegiatan pelaksanaan ini betul-betul bisa berjalan baik, tentu akan ada situasi di mana masyarakat terganggu karena pengaturan, rekayasa dan sebagainya. Namun demikian, ini semua tetap kami persiapkan jalur lain, kita tempatkan personil dan kegiatannya pun sebagian besar dialokasikan di wilayah Nusa Dua, sehingga kegiatan- kegiatan masyarakat bisa berjalan tanpa terlalu terganggu dengan KTT yang ada," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menfalitasi terkait penyampaian pendapat di muka umum dan disiapkan di daerah Renon, Kota Denpasar, Bali, sehingga kebebasan berekpresi tetap bisa tersalurkan.

"Namun untuk kegiatan KTT AIS ini juga tetap bisa bejalan dengan baik. Jadi kami jaga agar kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan tentunya terkait dengan isu Blue Economy ini memang menjadi perhatian besar dan terus digarap. Karena ini, menjadi kekayaan kita yang luar biasa dan perlu dipikirkan kedepan sebagai kekayaan kita, tentunya bisa digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa kita," tandasnya.***

Baca Juga: Hari Batik Nasional, Shopee Dukung Penuh Produsen Batik Lokal Ekspor Produk ke Pasar Global

Editor: Ronatal Siahaan

Tags

Terkini

Terpopuler